Jakarta, CNN Indonesia — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menegaskan proyek pengelolaan sampah menjadi tenaga listrik atau intermediate treatment facility (ITF) di Sunter, Jakarta Utara bakal tetap dibangun.
Namun, saat ini Pemprov lebih fokus membangun fasilitas refuse-derived fuel (RDF) Plant sebagai sarana pengolahan sampah Ibu Kota.
“(ITF) bukan dibatalkan, tapi memang saat ini Pemprov DKI lagi fokus ke RDF,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto kepada wartawan, Rabu (26/7).
–
–
Asep mengatakan RDF paling cocok untuk menanggulangi sampah di Ibu Kota lantaran pembangunannya lebih cepat, biaya operasional murah, dan hasil pengelolaannya bisa menjadi bahan bakar alternatif pabrik semen.
Sementara itu, pembangunan ITF memerlukan anggaran yang cukup besar dan waktu yang lama.
“Kalau ITF itu kan memang pembangunannya butuh waktu tiga tahun diinvestasinya saja bisa empat kali lipat dari RDF. Biaya operasionalnya juga jauh lebih tinggi,” ujarnya.
Menurut Asep, Pemprov DKI berencana membangun dua fasilitas RDF. Mereka kini tengah mencari sumber pendanaan untuk merealisasikan rencana tersebut.
“Apakah dari APBD atau dari sumber lainnya,” ucap Asep.
Sebelumnya, Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono pada 27 Juni lalu menyatakan tidak akan melanjutkan program ITF Sunter yang telah di-groundbreaking pada 20 Desember 2018 silam karena tipping fee dan nilai investasi yang terlalu besar. Tipping fee merujuk pada anggaran yang dibebankan kepada pemerintah daerah untuk pengelolaan sampah.
“Iya kita kan enggak sanggup ya. Ya investasi bisa lebih dari Rp5 triliun,” kata Heru di Bekasi, Jawa Barat kala itu.
Heru mengatakan konsep pengelolaan sampah baik ITF maupun RDF Plant, sama-sama baik. Namun, ia memilih tidak melanjutkan ITF lantaran adanya kebutuhan lain.
“Pemda DKI bukan tidak mau, bagus-bagus semua konsep-konsep itu bagus, ITF, RDF bagus, tapi sekali lagi Pemda DKI tidak mampu membayar tipping fee,” katanya.
“Kan masih ada kebutuhan lain, kebutuhan jaminan sosial, kebutuhan pembangunan MRT, kebutuhan pembangunan infrastruktur yang lain,” imbuh pria yang juga Kepala Sekretariat Presiden itu.
(lna/isn)
[Gambas:Video CNN]
