Pemkot Surabaya Pamerkan Unit Tempur Robotik dan Hamzat untuk Atasi Bencana, Seperti Apa?

Pemkot Surabaya Pamerkan Unit Tempur Robotik dan Hamzat untuk Atasi Bencana, Seperti Apa?

Surabaya (beritajatim.com) – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melakukan lompatan besar dalam sistem mitigasi bencana dengan meluncurkan dua unit Fire Fighting Robotic atau robot pemadam kebakaran, Kamis (25/12/2025).

Tak hanya robot, armada tempur ini juga diperkuat dengan satu unit Mobil Hazmat, tiga mobil Compress Air Foam System (CAFS) kapasitas 3.000 liter, serta dua unit mobil pemadam 5.000 liter untuk perlindungan total bagi warga dan petugas.

​Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menjelaskan bahwa pembaruan armada ini adalah bukti nyata bahwa keselamatan personel adalah prioritas tertinggi yang tidak bisa ditawar.

Teknologi canggih ini disiapkan secara khusus sebagai solusi cerdas, saat petugas harus menghadapi medan berisiko tinggi, seperti kawasan industri yang terpapar bahan kimia berbahaya.

​”Saat kondisi sudah terlalu berbahaya bagi manusia, robot inilah yang kami terjunkan sebagai garda terdepan,” ujar Eri Cahyadi.

Keunggulan utama robot ini dipamerkan Eri terletak pada tubuhnya yang kebal ledakan, tahan bahan kimia, serta mampu mendeteksi titik panas secara presisi dengan sensor termal.

​Inovasi yang paling mencolok lainnya juga terdapat pada Mobil Hazmat. Mobil Hamzat ke dapan, kata Eri, akan berfungsi sebagai pusat komando bergerak sekaligus unit medis.

“Mobil ini dilengkapi dengan Hyperbaric Chamber, sebuah fasilitas pemulihan oksigen instan bagi petugas yang terpapar asap pekat atau zat kimia agar mereka bisa langsung pulih dan kembali ke keluarga dengan sehat,” terangnya.

​Kepala DPKP Kota Surabaya, Laksita Rini Sevriani, turut menambahkan bahwa robot Fire Fighting ini dapat dikendalikan jarak jauh. Dirancang untuk menembus lokasi ekstrem, mulai dari ruang bawah tanah hingga kilang minyak.

“Dengan material fiaik tahan air dan ledakan, robot ini mampu mendaki kemiringan ekstrem hingga 42 derajat dan melewati rintangan setinggi 60 sentimeter,” jelas Laksita Rini.

​Kecanggihannya pun tak main-main, lanjut Rini, robot ini memiliki water monitor yang mampu menyemprotkan air atau busa hingga sejauh 90 meter. Selain itu, operasionalnya didukung oleh tiga kamera pemantau, sensor gas berbahaya, dan fitur suara dua arah untuk memantau situasi di titik pusat api secara real-time.

“​Efektivitasnya semakin terjamin berkat jangkauan kendali jarak jauh hingga 900 meter dan daya tahan baterai selama empat jam,” imbuhnya.

Sementara itu, Mobil Hazmat akan melengkapinya kinerja robot dengan detektor gas akurat yang bisa mengidentifikasi jenis zat kimia sebelum tindakan pemadaman dilakukan, sehingga strategi yang diambil jauh lebih presisi.

“Dengan integrasi teknologi robotik dan armada Hazmat yang mumpuni, Kota Surabaya kini memiliki standar baru dalam mitigasi bencana perkotaan yang lebih aman dan presisi,” pungkasnya. (rma/)