Pemkot Mojokerto Gencarkan Pendampingan keluarga Balita untuk Tekan Angka Stunting

Pemkot Mojokerto Gencarkan Pendampingan keluarga Balita untuk Tekan Angka Stunting

Mojokerto (beritajatim.com) – Upaya menekan angka stunting di Kota Mojokerto terus digencarkan Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto. Salah satunya melalui kegiatan pelatihan dan pendampingan keluarga balita stunting yang digelar di Kelurahan Pulorejo, Kecamatan Prajuritkulon.

Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari menegaskan bahwa keluarga memiliki peran penting sebagai benteng utama dalam menjaga tumbuh kembang anak. “Tujuan kita sama, bagaimana angka stunting di Kota Mojokerto bisa ditekan hingga nol atau zero. Berdasarkan data e-PPGBM, saat ini masih tercatat 1,54 persen balita yang mengalami stunting,” ungkapnya, Selasa (7/10/2025).

Dalam kegiatan tersebut, keluarga balita stunting dan wasting tak hanya mendapat edukasi dan makanan tambahan bergizi, tetapi juga berkesempatan berdialog langsung dengan Wali Kota serta perwakilan dari Dinas Kesehatan. Menurutnya, upaya percepatan penurunan stunting tidak bisa hanya mengandalkan tenaga kesehatan.

“Diperlukan sinergi lintas sektor, termasuk peran aktif organisasi wanita dan masyarakat. Dengan bergerak bersama, harapan kita para balita bisa tumbuh sehat, sehingga ke depan kita mampu menyiapkan generasi unggul yang akan meneruskan pembangunan Kota Mojokerto,” jelasnya.

Ia berharap pelatihan tersebut dapat melahirkan lebih banyak keluarga yang siap menjadi agen perubahan dalam menekan angka stunting. Melalui berbagai program intervensi dan pendampingan seperti ini, Pemerintah Kita (Pemkot) Mojokerto menargetkan terwujudnya zero stunting dan terciptanya generasi Kota Mojokerto yang sehat, cerdas, serta unggul di masa depan.

“Saya berpesan kepada para ibu agar lebih sabar dan tulus dalam merawat buah hati, karena anak adalah titipan Allah. Cinta kasih ibu merupakan faktor penting, selain gizi, yang akan menentukan keberhasilan tumbuh kembang anak,” pungkasnya. [tin/suf]