Kediri (beritajatimcom) – Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri terus mematangkan persiapan pembangunan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) pengganti di kawasan Klotok. Pada Januari 2025, Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan (DLHKP) Kota Kediri fokus menyelesaikan studi kelayakan (feasibility study/FS) untuk proyek ini.
FS tersebut menjadi dasar bagi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) untuk melanjutkan proses desain teknis hingga pembangunan fisik.
Kepala DLHKP Kota Kediri, Imam Muttaqin, menyatakan bahwa pihaknya menargetkan studi kelayakan rampung pada Februari 2025. Setelah itu, dokumen FS akan diserahkan kepada Dinas PUPR untuk pembuatan detail engineering design (DED).
“Kami menargetkan Februari selesai kajian FS, lalu dilanjutkan ke tahap DED oleh Dinas PUPR,” ujar Imam.
Menurut Imam, kajian FS meliputi beberapa aspek, seperti penentuan lokasi dan konektivitas infrastruktur lama dengan yang baru. Lokasi baru TPA sudah disiapkan di atas lahan seluas enam hektare yang merupakan hasil penggantian lahan dari proyek Tol Kediri-Tulungagung. Lahan tersebut menggantikan TPA 1 dan TPA 3 di lereng Klotok, Kelurahan Pojok, yang terdampak proyek tol.
TPA baru yang dinamakan TPA 4 akan mengadopsi konsep sanitary landfill, serupa dengan TPA sebelumnya. Namun, Pemkot Kediri juga mempertimbangkan pengembangan konsep zero waste di masa depan, yang akan dikaji lebih lanjut dalam skala kota.
“Konsep zero waste masih akan kami kaji secara terpisah. Untuk saat ini, TPA 4 tetap menggunakan sistem sanitary landfill,” jelas Imam.
DLHKP mengusulkan anggaran sekitar Rp 11 miliar untuk pembangunan TPA baru, termasuk pembangunan akses jalan. Imam memastikan bahwa akses jalan menuju lokasi TPA sudah menjadi bagian dari lahan milik Pemkot Kediri.
Penyusunan DED diperkirakan memakan waktu 3-4 bulan, dengan lelang untuk pihak ketiga pelaksana DED dimulai pada minggu ketiga Januari 2025. Selanjutnya, lelang proyek fisik direncanakan berlangsung pada Juni 2025, sehingga pekerjaan konstruksi dapat dimulai pada bulan yang sama.
“Kami targetkan konstruksi selesai pada akhir November 2025 sehingga TPA 4 bisa mulai beroperasi,” imbuh Imam.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas PUPR Kota Kediri, Yono Heryadi, mengonfirmasi bahwa pihaknya akan mendukung penyediaan infrastruktur untuk pembangunan TPA. Proses seleksi perencanaan dilakukan dalam dua bulan, diikuti oleh penyusunan DED selama tiga bulan.
“Seleksi pihak ketiga dimulai minggu ketiga Januari dan selesai Maret. Proses DED selesai Juni, lalu tender proyek fisik dilakukan Juli,” papar Yono.
Yono optimistis TPA 4 dapat mulai beroperasi tahun ini, meskipun jadwal pastinya masih akan disesuaikan dengan perkembangan proyek.
Dengan target operasional pada November 2025, pembangunan TPA 4 diharapkan mampu meningkatkan pengelolaan sampah di Kota Kediri dan menjadi solusi atas dampak pembangunan tol di kawasan Klotok. Proyek ini juga menjadi langkah penting dalam mendukung pengelolaan lingkungan yang lebih baik di masa mendatang. [nm/beq]
