Mojokerto (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto terus mematangkan rencana besar pemindahan pusat pemerintahan ke kawasan Mojosari. Langkah ini ditandai dengan pemaparan laporan Feasibility Study (FS) yang digelar di Smart Room Satya Bina Karya (SBK), Pemkab Mojokerto, dengan menghadirkan jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD), tim pemindahan, serta tenaga ahli dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya sebagai penyusun kajian teknis.
Dalam pemaparan tersebut, tim ITS merekomendasikan kawasan Stadion Gajah Mada, Desa Jotangan, Kecamatan Mojosari, sebagai lokasi paling ideal. Area seluas 5,2 hektare dinilai strategis, memiliki aksesibilitas tinggi, dan berpotensi menjadi kawasan pengembangan terpadu. “Setelah kita tinjau, yang paling sesuai itu di utara Jalan Stadion Gajah Mada,” kata perwakilan ITS.
Sekretaris Daerah Kabupaten Mojokerto, Teguh Gunarko, menegaskan pentingnya percepatan penyelesaian FS yang sempat mengalami keterlambatan sehingga menghambat kerja tim lintas OPD. “Kalau FS ini bisa selesai September, tentu tim pemindahan langsung bisa bergerak,” ujarnya.
Ia juga mengusulkan pembangunan gedung serbaguna di pusat pemerintahan baru yang difungsikan sebagai ruang penerima tamu sekaligus pusat rapat agar lebih representatif.
Bupati Mojokerto, Muhammad Al Barra, menekankan bahwa pemindahan ibu kota harus menjadi langkah nyata, bukan sekadar wacana. Ia menyebut rencana ini sudah bergulir puluhan tahun dan kini saatnya diwujudkan dengan komitmen bersama.
“Kalau FS ini kita setujui bersama, maka kita semua harus punya komitmen. Untuk merealisasikan tanah ini saya kira di atas 70 persen, tinggal bagaimana action kita. Terpenting tidak ada yang mempersulit, Mojosari tepat dijadikan pusat pemerintahan baru karena lokasinya yang strategis,” ujarnya.
Mojosari dipandang memiliki banyak keunggulan, mulai dari kedekatan dengan fasilitas keamanan, akses ke jalan nasional, hingga ketersediaan tanah kas desa yang bisa dioptimalkan. Bupati juga menambahkan harapan agar bangunan pemerintahan baru bernuansa kemajapahitan, termasuk masjid, sebagai simbol kota modern dengan dukungan ruang terbuka hijau, sarana olahraga, dan fasilitas keamanan. [tin/beq]
