Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Pemkab Lumajang akan Bangun Bronjong 200 Meter Cegah Banjir Lahar Susulan Semeru

Pemkab Lumajang akan Bangun Bronjong 200 Meter Cegah Banjir Lahar Susulan Semeru

Lumajang (beritajatim.com) – Guna mencegah terjadinya banjir lahar susulan Gunung Semeru yang lebih besar, Pemkab Lumajang segera membangun bronjong sepanjang 200 meter di sekitar DAS Kali Mujur.

Normalisasi material banjir lahar susulan dan aliran DAS Kali Mujur menjadi penanganan awal Pemkab Lumajang sebagai upaya Tanggap Darurat Bencana yang berlaku sejak Jumat, 19 April hingga 2 Mei mendatang. Dengan bantuan 2 alat berat, normalisasi berjalan tanpa gangguan.

“Penanganan awal dulu, kita normalisasi yang sebelah sini. Karena dekat dengan pemukiman warga. Kita pindah alirannya ke tengah” ungkap PJ Bupati Lumajang Indah Wahyuni beserta jajaran Pemkab saat kunjungi lokasi terdampak banjir lahar susulan, Rabu (25/4/2024) pukul 12.20 WIB di Dusun Rojobalen, Desa Kloposawit, Kecamatan Candipuro.

Pemkab Lumajang bersama UPT Pengelolaan Sumber Daya Air berencana akan memasang bronjong sepanjang 200 meter. Namun, sebelum itu pondasi bangunan tanggul harus diperkuat agar tidak mudah rusak saat kembali diterjang banjir lahar.

“Rencannya akan segera dibuat bronjong mulai besok. Tapi karena ini baru, bagian bawahnya harus diperkuat agar nanti ada terjangan air lagi itu tidak gampang rusak” lanjutnya.

Sementara, rumah warga yang saat ini mengalami kerusakan akibat banjir lahar maupun tanah longsor, masih menunggu proses assesment. “Nanti kita assesment dulu, melihat sosiologi warga setempat, biasanya bertahun-tahun tinggal lama di desa susah untuk direlokasi. Kita lihat dulu, apa memang perlu direlokasi atau memang bangunan didirikan di bantaran sungai” terangnya.

Selain itu, sejumlah lahan pertanian terutama tanaman pangan juga terkena dampak banjir lahar. Sementara itu, saat ini memasuki musim panen, sehingga menimbulkan banyak kerugian bagi para petani. Tercatat, ada 9,4 hektare lahan padi milik warga di Dusun Rojobalen terdampak hingga gagal panen.

Sejauh ini, total sementara ada 75,35 hektare lahan padi dan jagung milik warga di Kecamatan Pasirian, Kecamatan Candipuro, Kecamatan Sumbersuko, Kecamatan Pronojiwo, Kecamatan Sukodono, dan Kecamatan Lumajang yang terdampak banjir lahar maupun banjir luapan. Dan, sebanyak 31,35 hektare lahan tanaman holtikultura seperti cabai, tomat dan lainnya juga ikut terdampak. [ian]