Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan target defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) akan dinaikkan pada 2025.
Tahun ini, pemerintah menargetkan defisit APBN 2,29 persen. Pada 2025, defisit ditargetkan maksimal di angka 2,8 persen.
“Untuk postur awal ini, tadi telah disampaikan dari sisi penerimaan negara maupun belanja negara dijaga sehingga defisitnya untuk tadi adalah antara 2,45 hingga 2,8 persen dari GDP,” kata Sri Mulyani di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (26/2).
Wartawan sempat bertanya apakah defisit APBN 2025 itu sudah termasuk program makan siang gratis capres Prabowo Subianto. Sri Mulyani menjawab secara umum.
“Semuanya sudah harus masuk di situ, enggak ada yang on top. Gitu ya. Jadi di dalam defisit itu sudah termasuk seluruh kebutuhan kementerian/lembaga dan berbagai komitmen-komitmen yang ada,” ujarnya.
Sri Mulyani mengatakan target defisit APBN itu baru dihitung dalam rentang. Dia berkata postur RAPBN 2025 secara detail baru akan dibahas bulan depan.
Pemerintah masih menunggu keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) tentang presiden dan wakil presiden terpilih. Setelah ada keputusan, pemerintah baru mulai merinci anggaran untuk tahun depan.
Infografis Daftar Kebutuhan Makan Siang Gratis ala Prabowo-Gibran. (Basith Subastian/CNNIndonesia)
“Bulan depan nanti kita fokusnya lebih kepada pagu indikatif dan program-program prioritas seiring nanti KPU sudah memutuskan siapa pemerintahan yang official memenangi pemilu,” ujarnya.
Sebelumnya, Jokowi memerintahkan anak buahnya untuk mulai merancang RAPBN 2025 dengan mempertimbangkan program-program prioritas presiden terpilih.
“RKP dan kebijakan fiskal adalah jembatan untuk menjaga keseimbangan pembagunan dan mengkomodasi program-program presiden terpilih hasil Pilpres 2024,” ungkap Jokowi pada sidang di Istana Negara, Jakarta, Senin (26/2).
(dhf/agt)