Pemerintah Ingin Gig Economy Segera Naik Kelas Jadi Start Up agar Bisa Ajukan KUR

Pemerintah Ingin Gig Economy Segera Naik Kelas Jadi Start Up agar Bisa Ajukan KUR

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah ingin mendorong gig economy di Indonesia untuk segera naik kelas dan menjadi perusahaan rintisan alias start up. Langkah pemerintah itu sejalan dengan paket stimulus ekonomi akhir tahun yakni dengan menyediakan fasilitas untuk work from anywhere (WFA). 

Hal itu disampaikan oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat meninjau kesiapan implementasi program Work From Mall untuk mendukung program BINA dan Indonesia Great Sale di Mal Pondok Indah, Jakarta, Jumat (27/12/2025). 

Untuk diketahui, penyediaan tempat untuk gig economy merupakan satu dari delapan program paket ekonomi 2025 yang diluncurkan September lalu. Airlangga menyebut pemerintah memanfaatkan tren WFA yang identik dengan anak muda guna mendukung gig economy. Proyek percontohannya berada di Jakarta. 

Airlangga menyebut pemerintah pusat dan pemerintah provinsi Jakarta untuk menggunakan Jakarta Creative Hub di MH Thamrin. Adapun pemerintah pusat akan menyediakan mentoring untuk proyek gig economy di Jakarta. 

“Di mana gig economy itu anak muda disediakan meja, WiFi dan kopinya disediakan, mereka silahkan berkreasi selama satu tahun,” terang Airlangga kepada wartawan, dikutip Sabtu (27/12/2025). 

Setelah satu tahun, terang Airlangga, proyek gig economy yang nantinya berhasil menciptakan suatu produk bisa memanfaatkan fasilitas pembiayaan dari pemerintah. Contohnya adalah Kredit Usaha Rakyat (KUR), yang anggarannya disiapkan Rp10 triliun. 

Harapannya, ekonomi berbasis freelancing itu bisa menjadi usaha yang produktif dan masuk ke kategori perusahaan rintisan (startup). Airlangga berharap nantinya pusat perbelanjaan bisa ikut menyediakan work station serupa untuk mengembangkan gig economy tersebut. 

“Bunganya 6% untuk menjadi startup yang kemudian berjalan. Nah itu bisa diadopsi di berbagai mal karena itu cocok dengan lifestyle yang ada di mal,” papar Menko Perekonomian sejak 2019 itu. 

Sebagai informasi, melalui konsep work from mall, pemerintah mendorong pemanfaatan pusat perbelanjaan sebagai ruang kerja alternatif yang mendukung perkembangan ekonomi digital dan gig economy. 

Program ini akan dikembangkan secara bertahap di sejumlah provinsi dengan dukungan pemerintah daerah serta perusahaan teknologi, memanfaatkan fasilitas yang telah tersedia seperti konektivitas internet, sumber daya listrik, dan layanan penunjang lainnya.