Pembiayaan Berkelanjutan Jadi Isu Strategis di AIPF, BRI Tingkatkan Porsi Kredit Berkelanjutan

1 September 2023, 23:21

JAKARTA, suaramerdeka.com – Pembiayaan berkelanjutan atau sustainable financing di Indonesia menjadi salah satu isu strategis atau tema yang menjadi pembahasan pada flagship event ASEAN Indo Pacific Forum (AIPF). ASEAN Indo Pacific Forum atau AIPF akan digelar pada 5-6 September 2023 mendatang di Jakarta. Penguatan sustainable financing oleh industri jasa keuangan, khususnya perbankan nasional terus dilakukan. Baca Juga: Jalur KA Yogyakarta – Kutoarjo Akan Dielektrifikasi, Termasuk Stasiun Purworejo?
Salah satunya adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI yang terus meningkatkan porsi kredit keberlanjutan. Atau melalui pinjaman berbasis ESG (Environmental, Social & Governance), yang porsinya terus meningkat menjadi 67,2 persen dari total portofolio kredit.

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama BRI Sunarso, bahwa penerapan kredit berbasis ESG terus dilakukan dalam kegiatan bisnis maupun operasional perusahaan.
“Hal itu terlihat dari porsi kredit ESG BRI yang telah mencapai 67,2 persen dari total portofolio kredit, atau senilai Rp 732,3 triliun hingga akhir Triwulan II 2023,” ucap Sunarso. Baca Juga: Bekali Cara Menulis Ilmiah Populer, PWI Jateng Kembali Gelar Sekolah Jurnalistik bagi 87 Mahasiswa FH Unissula Total kredit berbasis ESG yang dimiliki BRI tersebut semakin memperkuat posisi BRI sebagai front-runner on sustainable bank di Indonesia atau pemilik portofolio sustainable finance terbesar di Indonesia. Hal tersebut tak terlepas dari komitmen BRI yang terus memperkuat praktik keuangan berkelanjutan. Sehingga menjadi strategi utama perseroan untuk terus tumbuh dan berkembang. Baca Juga: Ini Dia Sistem Komunikasi Stasiun Purworejo, Menggunakan Telepon hingga Genta Adapun penopang utama pertumbuhan kredit berbasis ESG BRI yakni aspek sosial melalui pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). BRI tak hanya memberikan akses pembiayaan kepada segmen UMKM, tapi juga melakukan program pemberdayaan diantaranya Desa Brilian, Program Klasterku Hidupku dan Rumah BUMN dengan tujuan mendorong para pelaku UMKM naik kelas. Pada paparan Press Conference Kinerja Keuangan Triwulan II 2023, Sunarso mencontohkan bahwa pihaknya telah memiliki program Desa BRILian. Baca Juga: Ajak Guru Fisika SMA di Demak Manfaatkan Augmented Reality dalam Pembelajaran Hingga akhir BRI telah memberdayakan 2.449 desa binaan di seluruh Indonesia. Desa-desa tersebut mendapatkan berbagai pelatihan dari BRI diantaranya manajemen keuangan, literasi digital, kewirausahaan, komunikasi dan lainnya dengan tujuan untuk meningkatkan kapabilitas perangkat desa, pengurus BUMDes dan pelaku UMKM di desa. Untuk program klasterku hidupku, saat ini BRI telah memberdayakan 17.418 klaster usaha di seluruh Indonesia. Baca Juga: Stasiun Purworejo Dibangun dengan Gaya Arsitektur Indies, Ini Penjelasannya Klaster-klaster ini setidaknya telah mendapatkan 1.155 pelatihan dan literasi serta 372 bantuan sarana prasarana produktif. Selanjutnya dalam program Rumah BUMN, BRI telah memiliki 54 Rumah BUMN. 54 Rumah BUMN ini menaungi lebih dari 400 ribu pelaku UMKM dan telah melaksanakan lebih dari 10 ribu pelatihan. “Penerapan prinsip-prinsip sustainable banking yang BRI lakukan diharapkan dapat mendukung pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan, serta dapat berkontribusi dalam mewujudkan visi perusahaan menjadi The Most Valuable Banking Group in Southeast Asia & Champion of Financial Inclusion di tahun 2025,” pungkas Sunarso.

Tokoh

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Negara

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi