TRIBUNNEWS.COM – Upacara pemakaman kenegaraan untuk Presiden Amerika Serikat (AS) ke-39, Jimmy Carter, dijadwalkan akan dilaksanakan pada Kamis (9/1/2025) di Katedral Nasional Washington DC.
Pemakaman ini akan menjadi momen penting untuk mengenang jasa dan warisan besar yang ditinggalkan Carter, seorang pemimpin yang dikenal karena dedikasinya dalam bidang perdamaian, hak asasi manusia, dan kemanusiaan.
Carter, yang tercatat sebagai presiden AS dengan usia terpanjang dalam sejarah negara itu, meninggal dunia pada Minggu (29/12/2024) di rumahnya di Plains, Georgia, pada usia 100 tahun.
Ia meninggal dengan tenang dikelilingi oleh keluarga setelah menjalani perawatan di rumah sejak Februari 2023, Anadolu Ajansi melaporkan.
Pemakaman kenegaraan di Katedral Nasional Washington ini akan dihadiri oleh pejabat tinggi negara, keluarga, dan rekan-rekan yang telah lama mendampingi Carter.
Ini akan menjadi kesempatan bagi bangsa Amerika untuk memberikan penghormatan terakhir kepada seorang pemimpin yang telah berbakti pada negara dan dunia.
Presiden Joe Biden mengumumkan bahwa 9 Januari 2025 juga akan ditetapkan sebagai Hari Berkabung Nasional untuk menghormati Carter, ABC News melaporkan.
Dalam pernyataannya, Biden menggambarkan Carter sebagai “orang yang berprinsip, beriman, dan rendah hati” yang memberikan kontribusi besar bagi dunia, terutama dalam hal perdamaian dan kemanusiaan.
“Jimmy Carter menjalani kehidupan yang tidak diukur dari kata-kata, tetapi dari tindakannya,” imbuh Biden.
Dia juga menyoroti sumbangsih besar Carter dalam berbagai isu global, termasuk perdamaian, hak-hak sipil, hak asasi manusia, dan pembangunan perumahan untuk tunawisma.
Selama masa kepresidenannya (1977-1981), Carter dikenal sebagai pejuang hak asasi manusia dan demokrasi global.
Ia memimpin inisiatif besar seperti Perjanjian Camp David yang mengakhiri perang antara Mesir dan Israel, serta menciptakan lembaga-lembaga internasional yang berfokus pada pemecahan konflik dan pengentasan kemiskinan.
Selain itu, warisan Carter juga meliputi karya kemanusiaannya melalui Carter Center, yang telah berfokus pada penyelesaian masalah kesehatan global dan pembangunan perumahan bagi tunawisma.
Biden juga mengenang hubungan pribadi yang telah terjalin lebih dari 50 tahun dengan Carter, menggambarkannya sebagai seorang sahabat yang tulus.
Carter memberikan dukungan tak tergoyahkan dalam kampanye-kampanye politik Biden, bahkan dalam masa-masa sulit, termasuk saat putranya, Beau Biden, meninggal dunia.
Ucapan Belasungkawa
Dirangkum dari Al Jazeera, The Independent, dan CNN, berikut adalah beberapa ucapan belasungkawa dari para pemimpin dunia:
Presiden AS Joe Biden mengenang Carter sebagai pemimpin yang penuh belas kasih dan kejernihan moral, yang berjuang untuk hak-hak sipil, hak asasi manusia, serta menciptakan perdamaian.
Wakil Presiden Kamala Harris menyebut Carter dibimbing oleh iman yang mendalam dan menunjukkan kekuatan dalam kesopanan serta kasih sayang.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memuji Carter atas komitmennya terhadap nilai-nilai demokrasi dan dukungannya yang tak tergoyahkan terhadap Ukraina dalam menghadapi agresi Rusia.
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengenang Carter sebagai pejuang hak-hak orang rentan dan perdamaian.
Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mengungkapkan duka citanya atas kepergian Carter, yang dikenal melalui Perjanjian Camp David serta pengabdiannya pada masyarakat.
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau memuji Carter sebagai pemimpin yang penuh belas kasih, empati, dan kerja keras.
Sekretaris Jenderal PBB António Guterres menghormati Carter sebagai pembawa perdamaian dan pejuang hak asasi manusia.
Kepala Operasi Angkatan Laut AS Laksamana Lisa Franchetti menyampaikan penghormatan kepada Carter yang juga pernah menjabat sebagai perwira angkatan laut.
Para mantan presiden AS juga memberikan penghormatan.
Bill Clinton mengenang Carter sebagai seorang yang bekerja keras untuk dunia yang lebih baik.
Sementara Barack Obama memuji Carter yang mengajarkan arti hidup dengan martabat dan keadilan.
George W Bush menghargai dedikasi Carter untuk perdamaian dan hak asasi manusia.
Donald Trump mengakui kontribusi Carter meskipun ada perbedaan pandangan politik antara mereka.
lihat foto
Jimmy Carter di ulang tahunnya yang ke-90
Masa Kepresidenan yang Bergejolak
Walau masa kepresidenan Jimmy Carter penuh tantangan, termasuk krisis sandera di Iran dan kesulitan ekonomi dalam negeri, ia tetap dikenang sebagai seorang pemimpin yang berupaya keras menciptakan perdamaian.
Selain itu, Carter juga dikenal karena komitmennya untuk memajukan hak asasi manusia dan memperjuangkan kebebasan di seluruh dunia.
Carter meninggalkan jejak yang mendalam melalui upaya-upaya kemanusiaan dan diplomatiknya, termasuk perjanjian damai Camp David antara Mesir dan Israel pada 1978, meski masa jabatannya sebagai presiden hanya berlangsung satu periode,
Ia juga meraih Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 2002 atas kerja The Carter Center yang memerangi penyakit dan mempromosikan pemilihan umum yang bebas dan adil.
Di luar politik, Carter dikenal dengan dedikasinya dalam membangun rumah bersama Habitat for Humanity, yang mencerminkan pengabdiannya terhadap masyarakat.
Peran Carter dalam mediasi perdamaian, termasuk peranannya dalam Perjanjian Camp David dan upayanya dalam menciptakan perdamaian di Timur Tengah, terus dikenang oleh banyak pemimpin dunia.
Carter tetap teguh dengan posisinya tentang hak-hak Palestina dan keadilan global.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)