Peluncuran Nusantara Lima jadi Contoh Kolaborasi Global untuk Konektivitas Indonesia

Peluncuran Nusantara Lima jadi Contoh Kolaborasi Global untuk Konektivitas Indonesia

Bisnis.com, FLORIDA AS – Peluncuran Satelit Nusantara Lima milik PT Pasifik Satelit Nusantara mendapat apresiasi dari berbagai pihak.

Ryan Reid, President of Boeing Commercial Satellite Systems International menyebut kehadiran satelit ini sebagai bagian dari upaya bersama untuk menjadikan dunia lebih baik melalui teknologi dirgantara.

“Kami melihat upaya mengubah dunia lebih baik melalui satelit,” kata Ryan Rich dalam sambutan pada Welcome Dinner peluncuran Satelit Nusantara Lima, Minggu (7/9/2025) malam waktu Florida, Amerika Serikat.

Dia menyebut Boeing Satellite sudah ada di industri ini sejak era 1960an. Sedangkan Indonesia juga salah satu negara yang telah memanfaatkan satelit untuk kesehatan, sistem, hingga pendidikan. 

Sementara itu, Konsul Jenderal RI di Houston Ourina Ritonga menilai peluncuran ini tidak hanya berdampak bagi sektor telekomunikasi, tetapi juga memiliki arti strategis untuk memperkuat posisi Indonesia di tingkat global.

“Promoted Indonesia untuk sosial dan ekonomi. Ini peluncuran satelit adalah contoh kolaborasi yang berdampak,” ujar Ourina.

Doa menyebut peluncuran Nusantara Lima di SpaceX esok hari menjadi kolaborasi lintas sektor dan perusahaan global untuk mendukung ketahanan Indonesia. “Ini adalah resilience, partnership, connecting archipelago,” katanya.

Dia juga menyebut satelit selain untuk komunikasi dan edukasi untuk membuka ekonomi Indonesia.

Satelit Nusantara Lima siap mengorbit sebagai salah satu satelit komunikasi tercanggih di Asia saat ini. Satelit ini memiliki kapasitas lebih dari 160 gigabit per detik (Gbps) untuk memenuhi kebutuhan akses digital di kawasan.

Satelit yang diproduksi oleh Boeing Satellite System International Inc ini menggunakan platform Boeing 702MP dengan bobot peluncuran sekitar 7,8 ton. Nusantara Lima dirancang memiliki masa operasi lebih dari 15 tahun dengan dukungan Ka-Band VHTS, XIPS Electrical Thruster, serta Gen 7 Channelizer.

Peluncuran direncanakan menggunakan roket SpaceX Falcon 9 dari Florida, Amerika Serikat. Peluncuran dilakukan pada pukul 20.02 waktu Florida  alias Selasa, 9 September 2025 di Indonesia dengan menempati slot orbit 113 derajat bujur timur. Nusantara Lima disebut sebagai satelit dengan kapasitas terbesar di Asia, sekaligus memperluas jangkauan layanan internet di Indonesia, Malaysia, dan Filipina.

Dari sisi jangkauan, satelit ini dilengkapi 101 user spot beams dengan 11 gateway yang didesain untuk mendistribusikan konektivitas secara merata, termasuk ke wilayah yang selama ini sulit terjangkau infrastruktur darat.

Satelit ini juga membawa muatan analog dan digital dengan teknologi channelizer, serta dilengkapi empat antena reflektor multi-spot yang memastikan kualitas sinyal lebih stabil.