Surabaya (beritajatim.com) – Warga Lidah Kulon, Kota Surabaya, dihebohkan dengan kehadiran Tim Inafis Polres Mojokerto, Minggu (07/09/2025) di sebuah kamar kos. Dari informasi yang dihimpun, kedatangan anggota kepolisian dari Mojokerto itu terkait dengan kasus mutilasi dengan potongan tubuh yang ditemukan di wilayah cangar.
Ketua RT 01 RW 01 Lidah Wetan, Heru Krisbiantoro mengatakan, kedatangan petugas kepolisian itu untuk melakukan olah TKP di kamar Alvi salah satu penghuni. Heru mengatakan, Alvi sudah diamankan terlebih sekitar pukul 00.30 WIB dini hari.
“Iya sudah diamankan dulu. Kemarin saya diajak. Tapi hanya lihat dari jauh,” kata Heru.
Alvi ditangkap tanpa perlawanan. Ia lantas dimasukan ke dalam mobil kepolisian Polres Mojokerto untuk diperiksa. Pihak kepolisian juga memberi tanda police line di depan kamar kos Alvi.
“Kemarin saya dititipi supaya ga ada yang masuk ke kos atau merusak police line,” imbuhnya.
Rumah orang tua Tiara Angelina Saraswati, yang berada di Made, Kabupaten Lamongan, dalam kondisi sepi dengan pintu tertutup, Minggu (7/9/2025)
Heru menjelaskan bahwa Alvi sudah tinggal di kamar kos milik Budi itu selama 5 bulan bersama seorang perempuan yang menjadi korban mutilasi. Namun, Heru tidak mengetahui secara pasti hubungan antar Alvi dan korban.
“Dimintai KTP ga pernah dikasih. Jadi saya ga bisa ngomong apakah itu istri siri atau adiknya. Karena sudah dimintai 3 kali ga dikasih,” jelas Heru.
Sementara itu, Budi pemilik kos mengatakan, tim inafis juga mengamankan sejumlah tas kresek yang diduga berisi potongan tubuh. Budi hanya mengenal Alvi dari kontak Whatsapp.
“Ngakunya bakal ditempati dengan keluarga, kontraknya Rp6,5 juta per tahun,” kata Budi.
Diketahui sebelumnya, masyarakat Mojokertro dihebohkan dengan penemuan potongan kaki di jurang pinggir AMD Sendi, Pacet Selatan, Sabtu (6/9/2025) kemarin.
Potongan kaki sebelah kiri itu ditemukan di dasar jurang dengan kedalaman sekitar 5 meter dalam kondisi membusuk. Tak jauh dari titik penemuan potongan kaki, juga ditemukan bagian tubuh lain berupa potongan daging dan rambut yang tercecer sekitar 50 meter dari lokasi.
Penemu pertama, Suliswanto mengatakan, sedang mencari rumput sekitar pukul 10.30 WIB, dia melihat gumpalan daging. Saat bergerak ke arah timur sekitar 1–2 meter, ia kemudian menemukan potongan kaki berupa telapak kaki dari bawah mata kaki dengan kondisi membusuk.
“Perkiraan kaki orang dewasa, tapi saya tidak tahu itu kaki kanan atau kiri. Setelah melihat potongan kaki, saya langsung melapor ke relawan dan diteruskan ke Polsek Pacet. Awalnya, potongan daging terus ke arah timur ada telapak kaki itu, tidak tahu jenis kelaminnya,” ungkapnya, Sabtu (6/9/2025).
Ia menambahkan, sekitar satu minggu sebelumnya, dirinya juga sempat menemukan potongan daging kecil-kecil di lokasi yang sama. Namun saat itu ia menduga potongan tersebut berasal dari hewan sehingga saat melihat ia hanya membiarkan saja dan meneruskan pekerjaannya untuk mencari rumput.
“Sekitar seminggu lalu, saya lewat saat mencari rumput lihat potongan daging kecil-kecil. Saya kira daging hewan. Tapi hari ini ada potongan daging lagi di tangah potongan kaki dan rambut. Setelah melihat potongan kaki itu, saya baru yakin itu manusia. Telapak kaki dari bawah mata kaki,” ujarnya. (ang/but)
