Jakarta –
Pengemudi Mitsubishi Xforce diduga mengalami microsleep hingga menabrak bagian belakang truk dan tertimpa muatannya. Ini pelajaran dari kecelakaan tersebut.
Mitsubishi Xforce ringsek parah usai tertimpa muatan pelat besi yang diangkut truk di Tol Desari. Diungkap pihak kepolisian, kecelakaan itu disebabkan pengemudi yang lalai. Kecelakaan itu bermula ketika pengemudi Xforce menabrak bagian belakang truk yang berisi muatan pelat besi saat berpindah lajur.
Lebih lanjut lagi, Kanit Laka Satlantas Polres Depok AKP Burhan mengatakan insiden itu diduga dipicu oleh pengemudi Xforce yang mengalami microsleep saat berkendara seorang diri.
“Microsleep. (pengemudi mobil) sendirian,” ujar Burhan dilansir detikNews.
Microsleep Kerap Picu Kecelakaan Fatal
Dari kecelakaan tersebut, mobil Xforce terlihat mengalami kerusakan yang cukup parah, terutama di bagian depan. Kap depan hingga baris kedua kedua mobil ringsek. Kaca pecah, pintu sisi kiri rusak, dan atap penyok. Sementara bagian belakang terlihat masih mulus. Pengemudi Xforce pun mengalami luka berat dan langsung dilarikan ke RS Fatmawati setelahnya.
Kecelakaan itu menjadi pengingat bahwa sebelum berkendara pastikan kondisi tubuh kamu fit. Microsleep memang kerap menjadi pemicu kecelakaan. Bahkan sering yang berakibat fatal. Praktisi keselamatan berkendara sekaligus Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengungkap, microsleep seringkali tak disadari oleh pengendara.
“Semakin dibiarkan semakin dekat dengan kecelakaan,” kata Sony saat dihubungi detikOto, Kamis (12/12/2024) malam.
Sony mengungkap sebenarnya microsleep bisa dikenali dari kondisi fisik tubuh pengendara. Namun seringkali pengendara justru mengabaikannya.
“Tanda-tandanya datang dari rasa tidak enak di badan akibat sirkulasi darah dan oksigen di dalam tubuh mulai stuck. Ringan sih tapi jika abai efeknya ke depan makin parah yaitu sampai membuat tidur,” kata Sony.
“Nah tanda-tandanya, pegal-pegal terutama di tangan dan bahu, mata pedas, respon melemah sampai persepsi jarak mulai tidak stabil,” lanjut Sony.
Kalau sudah mengalami tanda-tanda itu, pengendara sebaiknya mencari tempat peristirahatan terdekat. Kalaupun tidak ada, tepikan mobil ke bahu jalan sejenak untuk beristirahat sebelum melanjutkan perjalanan lagi.
Selain microsleep, hal yang harus diwaspadai adalah berkendara di sekitar truk. Sony mengungkap, berkendara di sekitar kendaraan besar sangat membahayakan. Terlebih saat truk itu mengangkut banyak muatan. Muatannya pun bisa jadi tak tersimpan dengan baik sehingga membahayakan pengguna jalan lainnya.
“Truk butuh ruang yang lebar untuk bermanuver, sehingga di sisi kanan, kiri, depan, belakangnya harus clear dari kendaraan-kendaraan kecil. Minimal jaga jarak aman atau segera menjauh jika berada di kondisi tersebut,” pungkas Sony.
(dry/din)