Bondowoso (beritajatim.com) – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menegaskan posisinya sebagai mitra strategis atau mitra sanding Pemerintah Kabupaten Bondowoso dalam menjalankan agenda pembangunan daerah. Sikap tersebut ditegaskan Wakil Ketua DPRD Bondowoso dari Fraksi PDIP, Sinung Sudrajad, di tengah berbagai program strategis pemerintah daerah, termasuk persiapan revalidasi UNESCO Global Geopark (UGG) Bondowoso tahun 2026.
Penegasan itu disampaikan Sinung pada Jumat (26/12/2025). Ia menekankan bahwa PDIP tidak menempatkan diri sebagai oposisi, melainkan sebagai mitra yang siap bersinergi sepanjang kebijakan pemerintah berpihak pada kepentingan masyarakat.
“PDIP sebagai mitra sanding siap bersinergi. Selama program pemerintah berpihak pada masyarakat, wajib kami dukung secara maksimal. Namun jika ada kekeliruan, tentu harus dikritisi dengan solusi, bukan sekadar penolakan,” ujar Sinung.
Menurut Ketua DPC PDIP Bondowoso tersebut, peran sebagai mitra strategis diwujudkan melalui pengawalan kebijakan, penguatan regulasi, serta pengawasan agar pembangunan berjalan sesuai prinsip keberlanjutan dan keadilan sosial. Salah satu fokus utama PDIP saat ini adalah memastikan kesiapan Bondowoso dalam menghadapi proses revalidasi UNESCO Global Geopark.
Sinung menilai status UGG merupakan aset strategis daerah yang tidak hanya berdampak pada sektor pariwisata, tetapi juga menjadi instrumen penting dalam menjaga keseimbangan antara pelestarian lingkungan, budaya, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Karena itu, pengawalan politik terhadap proses revalidasi dinilai krusial.
Ia juga menyoroti masih minimnya perhatian terhadap aspek tradisi dan geo-culture di Bondowoso. Hal tersebut, menurutnya, tercermin dari belum optimalnya implementasi Peraturan Daerah tentang Pemajuan Kebudayaan Daerah yang seharusnya menjadi landasan penguatan budaya lokal dalam konteks geopark.
“Dalam konteks UGG, salah satu inisiatornya adalah kader PDIP. Karena itu, sejak awal hingga akhir, kami berkewajiban mengawal secara serius dengan menonjolkan kekayaan budaya, potensi alam, serta sektor pariwisata Bondowoso,” jelasnya.
Sinung menambahkan, proses revalidasi yang dijadwalkan berlangsung pada Februari 2026 harus dipersiapkan secara matang. Ia menargetkan tingkat kesiapan minimal 90 persen agar Bondowoso mampu mempertahankan status UNESCO Global Geopark sekaligus memaksimalkan manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat.
“UGG bukan hanya soal status, tetapi tentang bagaimana potensi alam dan budaya dikelola untuk kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan,” tegas wakil rakyat asal Kelurahan Nangkaan, Kecamatan Bondowoso tersebut.
Dengan posisi sebagai mitra strategis pemerintah daerah, PDIP Bondowoso berharap tercipta sinergi yang kuat antara partai politik, pemerintah, dan masyarakat. Sinergi ini diharapkan mampu menjaga jati diri Bondowoso sebagai kawasan geopark dunia sekaligus mendorong pembangunan daerah yang inklusif dan berkelanjutan. [awi/beq]
