Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

PDIP Surabaya Gelar Cap Jempol Darah untuk Megawati di HUT ke-52

PDIP Surabaya Gelar Cap Jempol Darah untuk Megawati di HUT ke-52

Surabaya (beritajatim.com) – Seluruh pengurus hingga kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Surabaya bersiap membubuhkan cap jempol dari darah sebagai bukti ikrar setia kepada Megawati Soekarnoputri. Acara ini akan digelar pada peringatan HUT ke-52 PDIP, Jumat (10/1/2024).

E Purwadi, Wakil Ketua DPC PDIP Kota Surabaya Bidang Organisasi, mengungkapkan bahwa cap jempol darah tersebut akan dibubuhkan pada media banner spanduk saat upacara berlangsung.

Dia menjelaskan bahwa momen ini diciptakan sebagai wujud ikrar setia dan dukungan kader banteng kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menjelang Kongres PDIP yang dijadwalkan pada bulan April mendatang.

“Kita akan melakukan upacara peringatan HUT ke-52 PDIP pukul 06.30 WIB. Saat upacara akan ada prosesi pembubuhan cap jempol oleh pengurus partai dan kader PDIP dari darah,” terang Purwadi.

Purwadi menambahkan bahwa pembubuhan cap jempol darah ini sarat makna, yaitu sebagai simbol bahwa PDIP siap melawan siapa saja yang mengganggu Kongres PDIP pada April 2025 nanti.

“Cap jempol dari darah ini nyata sebagai simbol perlawanan,” tegas dia.

Selain itu, Purwadi juga mengaitkan aksi tersebut dengan sejarah peristiwa Kudatuli (Kerusuhan Dua Puluh Tujuh Juli) yang terjadi pada tahun 1996.

“Ini yang kedua, artinya kami harus melakukan ini. Karena ada indikasi-indikasi munculnya intervensi di tingkat nasional, ‘parcok-parcok’ yang terlibat dalam proses pilkada dan juga banyak hal lainnya. Artinya, narasi-narasi orde baru itu kuat untuk bangkit kembali dan mengganggu demokrasi hari ini,” jelas dia.

Namun demikian, Purwadi menegaskan bahwa aksi ini murni inisiatif DPC PDIP Surabaya dan bukan instruksi dari DPP PDIP. Dia juga menyebutkan bahwa aksi ini akan diikuti oleh DPC-DPC PDIP di sejumlah daerah lain.

“Ini inisiatif DPC, enggak ada instruksi dari pusat. Sama halnya seperti gerakan ‘Kudatuli’, tidak ada instruksi. Dan selalu pergerakan itu mulainya dari Surabaya,” ucap Wakil Ketua DPC PDIP Surabaya Bidang Organisasi itu. [ram/beq]