Patung Gajah Mada Bakal Gantikan Tugu Adipura di Simpang Bhayangkara Kota Mojokerto

Patung Gajah Mada Bakal Gantikan Tugu Adipura di Simpang Bhayangkara Kota Mojokerto

Mojokerto (beritajatim.com) – Patung Gajah Mada yang saat ini dalam proses pengerjaan akan segera menggantikan Tugu Adipura di Simpang Bhayangkara, Jalan Gajah Mada, Kota Mojokerto. Proyek ini menjadi bagian dari upaya pemerintah kota untuk memperkuat identitas sejarah Majapahit melalui ikon baru.

Patung Gajah Mada memiliki tinggi 3,5 meter dengan lebar dudukan 2,5 meter. Dibuat dari cor semen pasir dengan kerangka besi, patung ini diperkirakan memiliki berat total 1,5 ton. Pengerjaannya kini telah mencapai 80 persen dan ditargetkan selesai pada 15 Desember 2024.

Kepala Dinas PUPR Perakim Kota Mojokerto, Muraji, menjelaskan bahwa penggantian Tugu Adipura ini sejalan dengan tema Spirit of Majapahit.

“Kami ingin menggali kembali semangat Majapahit dan memadukannya dengan ikon kota yang lebih relevan dengan sejarah lokal. Kebetulan lokasi patung ini berada di Jalan Gajah Mada, sehingga semakin memperkuat pesan tersebut,” ujar Muraji.

Tugu Adipura sebelumnya telah dipindahkan ke Taman Kehati oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Dengan alokasi anggaran sebesar Rp133 juta dari APBD 2024, proyek ini diharapkan memperkuat citra Mojokerto sebagai bagian dari peradaban Majapahit.

Patung Gajah Mada adalah hasil kolaborasi lima pematung dari Mojokerto Raya. Empat di antaranya berasal dari Kabupaten Mojokerto, yakni Mulyono, Reyfandis, Maulana, dan Ade, sedangkan Kota Mojokerto diwakili oleh Putut Nugroho.

“Fokus saat ini adalah pra-finishing, termasuk penyempurnaan ekspresi wajah dan detail motif khas Gajah Mada agar terlihat hidup dan berkarakter,” jelas Putut. Pengerjaan dilakukan di Desa Watesumpak, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, yang dikenal sebagai kawasan bersejarah Majapahit.

Patung Gajah Mada dirancang tidak hanya sebagai penghias jalan, tetapi juga untuk mengingatkan masyarakat akan nilai-nilai luhur sejarah Majapahit. Pj Wali Kota Mojokerto menginginkan proyek ini melibatkan seniman lokal untuk memastikan karya tersebut mencerminkan budaya Mojokerto Raya.

Dengan kehadiran patung ini, pemerintah berharap ikon baru tersebut dapat menjadi daya tarik wisata dan memperkuat rasa bangga masyarakat terhadap sejarah lokal. [tin/beq]