Pasuruan (beritajatim.com) – Setelah momentum lebaran, DPRD Kabupaten Pasuruan tancap gas untuk selesaikan kasus Kopi Kapiten. Hal ini dikatakan oleh ketua pansus Kopi Kapiten Najib saat ditemui di kantor dewan.
Najim mengatakan bahwa pihaknya minggu depan akan melakukan pemanggilan terhadap APEKI dan juga kelompok tani kopi. Pemanggilan ini ditujukan untuk mengetahui langsung keterangan dari kelompok tani.
“Minggu depan kami akan memanggil APEKI dan juga sekitar 153 kelompok tani di seluruh Kabupaten Pasuruan. Pemanggilan ini bertujuan untuk mengetahui kebenaran pemakaian anggaran yang digelontorkan oleh Pemkab,” jelasnya.
Sehingga nantinya data yang telah diterima oleh Pemkab Pasuruan akan disingkronkan dengan sata dari kelompok tani. Sehingga jika ada ketidak cocokan akan segera diketahui apa yang salah dalam permasalahan Kopi Kapiten tersebut.
Tak hanya itu, wakik pansus, Sugiarto juga menjelaskan setelah melakukan pertemuan dengan APEKI nanti para anggota dewan akan terjun kelapangan. Hal ini dilakukan guna mengetahui penggunaan alat yang telah diberikan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan.
“Kami juga akan terjun kelapangan untuk melakukan pengecekan alat yang telah diberikan oleh dinas terkait. Kemudian kami juga mengecek apa benar anggaran yang diberikan selama ini tersalurkan dengan baik dan benar,” ungkapnya.
Diketahui sebelumnya permasalahan kopi kapiten ini sempat ramai diperbincangkan di kalangan masyarakat. Bahkan keramaian ini mengakibatkan marahnya mantan Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf yang dimana pada muka Irsyad yang berada di gelas cup dicoret-coret.
Kemudian hal ini diklarifikasi oleh Pj Bupati Pasuruan, Andriyanto yang mengatakan bahwa pencoretan pada logo Kopi Kapiten tersebut tidaklah disengaja. Hanya waktu itu, Irsyad sedang melakukan kampanye dan Pemkab Pasuruan hanya berusaha bersikap netral. (ada/ted)