Jakarta –
Umumnya ekstrovert dan introvert memiliki keunggulan dalam hal identifikasi dibandingkan dengan ambivert. Ekstrovert tahu kalau mereka ekstrovert dan introvert tahu bahwa mereka introvert. Jadi, mereka tahu jenis interaksi apa yang mereka butuhkan.
Ekstrovet bisa merasa gelisah jika terlalu lama tidak bersosialisasi, sementara introvert dikenal memerlukan waktu untuk menyendiri agar dapat mengisi ulang energi.
Sementara, ambivert membutuhkan hal yang lebih kompleks. Mereka bisa merasa perlu bersikap terbuka dan aktif di satu waktu, tapi di kesempatan lain justru ingin menyendiri.
Jadi, apa yang perlu dilakukan oleh ambivert agar menjadi pekerja yang efektif tapi juga menyemimbangkan kebutuhan pribadnya?
1. Kendalikan Lingkungan
Agar lebih produktif, ambivert perlu menempatkan diri di tempat yang tepat. Dikutip dari laman Forbes, jika perlu rehat sejenak dari orang-orang, maka bisa menyendiri terlebih dahulu.
Gunakan headphone peredam bising selama 30 menit. Jika tidak berbicara dengan siapa pun sepanjang hari, meminum kopi atau menelepon teman di waktu istirahat bisa memberikan banyak energi. Fleksibilitas adalah kuncinya.
2. Buat Rencana ke Depan
Akhir pekan yang penuh dengan sosialisasi kemungkinan akan membuat ambivert merasakan lelah di hari Senin. Jadi, penting untuk mengambil langkah-langkah untuk memiliki waktu menyendiri yang cukup.
Misalnya, luangkan waktu untuk menyendir di hari Minggu, agar pada hari Senin ambivert bisa siap bertemu dengan oang lain. Tapi, perlu diketahui juga terlalu banyak waktu sendiri juga bisa membaut ambivert lebih sulit untuk kembali bersosialisasi. Sehingga, dengan membuat rencana ke depan, ambivert bisa mengurangi dampak dari sosialisasi yang berlebihan atau kurang.
3. Belajar untuk Berkata Tidak
Saat berada dalam suasana hati ekstrovert, mudah sekali terjebak dalam menerima tanggung jawab yang seharusnya tidak dilakukan. Dalam dunia korporat yang semakin mengutamakan keerbukaan, komunikasi, dan kerja sama tim, sangat penting meluangkan waktu untuk merenung sendirian. Dengan berkata tidak, ambivert akan menyadari kebutuhan dirinya dan memungkinkan untuk menjadi pekerja yang lebih produktif.
4. Komunikasikan Apa yang Dibutuhkan
Bagi setiap orang, rumah atau tempat tinggal seharusnya menjadi tempat berlindung yang aman dan nyaman. Dikutip dari laman Mooky Chick, untuk memasitkan kenyamanan, dibutuhkan komunikasi.
Tak hanya berlaku bagi ambivert, komunikasi penting untuk semua orang. Jika memiliki teman sekamar, membuat kesepakatan bersama bisa menjadi langkah yang bijak. Tak hanya soal pembayaran sewa dan pembagian ruang bersama, tapi juga tentang kebutuhan masing-masing terhadap waktu untuk sendiri maupun untuk bersosialisasi.
Jika tinggal bersama keluarga atau pasangan, mungkin tidak diperlukan komunikasi yang terlalu formal, sebab sudah ada kedekatan emosional. Namun, tetap saja penting untuk menyampaikan kebutuhan pribadi dengan jelas.
Ambivert dapat memberitahu penghuni rumah saat ingin berinteraksi atau justru membutuhkan waktu sendiri. Komunikasi penting dilakukan.
Halaman 2 dari 2
(elk/kna)
