Pakar Ungkap Penyebab Embun Beku Bromo, Bisa Meluas ke Gunung Lain

3 June 2023, 8:40

Jakarta, CNN IndonesiaEmbun beku atau embun upas di Gunung Bromo, Jawa Timur, disebut terjadi lebih cepat dari biasanya akibat fenomena El Nino.
Sebelumnya, fenomena embun upas atau lapisan tipis es di atas permukaan padat muncul di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) di Jawa Timur, Selasa (30/5).
Peneliti Klimatologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Erma Yulihastin menuturkan fenomena ini terjadi karena, pertama, pengaruh musim kering yang menurunkan suhu terutama jelang pagi.

“Fenomena ini biasa terjadi selama periode musim kemarau di wilayah pegunungan di Indonesia,” ucapnya, dalam unggahan videonya di akun Twitter, Rabu (31/5).
“Karena pada saat musim kemarau relatif lebih kering, kelembapan rendah, dan suhu minimum pada saat malam hari, menjelang pagi hari mengalami penurunan yang signifikan atau lebih dingin dari biasanya,” jelas dia.
Kedua, lanjutnya, pengaruh Monsun Australia, atau aliran angin dari Benua Australia yang saat ini sedang mengalami musim dingin.
Selain itu, Erma menyebut ada peran pula dari “fluktuasi varian beberapa parameter atmosfer yang signifikan, seperti temperatur lebih dingin, temperatur titik embun lebih rendah, temp maksimal lebih.”

Perluasan
Dia menyebut embun beku ini terjadi lebih cepat dari periode-periode sebelumnya.
“Embun beku Bromo menunjukkan bahwa embun Bromo terjadi lebih cepat dari biasanya yaitu pada periode puncak musim kemarau bulan Juli dan Agustus,” ujarnya.
Fenomena ini pun berpotensi berlanjut akibat kemunculan fenomena El Nino lemah dan Monsun Australia serta Jatim yang tengah mengalami curah hujan rendah.
“Embun beku ini punya potensi berlanjut karena pada saat ini terjadi El Nino lemah yang dapat memperkuat angin Monsun Australia,” ucap Erma.

“Sehingga angin yang dingin dan kering mengalir menuju wilayah Indonesia dan saat ini kondisinya wilayah tenggara dan Jawa Timur merupakan wilayah yang paling kering di antara wilayah lain di Indonesia,” paparnya.
Erma juga memprediksi embun beku ini bisa berlangsung di kawasan pegunungan lain di Jawa.
“Maka tak hanya Bromo, embun beku berpotensi juga segera terjadi di kawasan pegunungan lain di Jawa, seiring dengan meluasnya musim kemarau dan atmosfer kering di wilayah Indonesia bagian selatan lainnya (Jateng-Jabar).”
Soal dampak fenomena itu pada tanaman pangan, ia menyarankan pergantian tumbuhan. 

“Salah satu bentuk mitigasi embun beku adalah dengan mengganti jenis komoditas tanaman pangan di wilayah pegunungan yg lebih resisten (berdaun tebal) dengan embun beku,” tandasnya.
Sebelumnya, Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar TNBTS Septi Eka Wardhani, di Kota Malang, Jawa Timur, Selasa, mengatakan bahwa fenomena embun upas atau frost tersebut, dilaporkan terjadi di kawasan Lautan Pasir Bromo.
“Fenomena embun upas terjadi di kawasan Lautan Pasir Bromo. Baru terjadi hari ini, namun bisa terjadi lagi ketika suhu cukup dingin,” kata dia, dikutip dari Antara.
Menurutnya, fenomena embun upas ini seringkali terjadi di kawasan Gunung Bromo pada musim kemarau pada saat pagi hari atau sebelum matahari terbit sempurna, dengan suhu udara tercatat berkisar antara 5-9 derajat Celsius.
[Gambas:Twitter]
(tim/arh)

Tokoh

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi