Pakar UI: Regulasi Galon BPA Penting untuk Kesehatan Masyarakat

25 August 2023, 19:57

INFO NASIONAL – Kontaminasi senyawa kimia Bisphenol A (BPA) dalam kemasan galon air minum dari plastik keras polikarbonat memunculkan keprihatinan terhadap kesehatan masyarakat. Dalam sebuah talkshow di salah satu tv swasta pada Jumat 11 Agustus 2023, Pakar Epidemiologi dari Universitas Indonesia, Pandu Riono, mengatakan perlunya regulasi yang ketat terkait risiko BPA ini.Menurut Pandu, risiko dari BPA sangatlah signifikan, bahkan sejak dalam kandungan. “BPA berpotensi mengganggu pertumbuhan janin sehingga dalam perkembangannya akan menimbulkan banyak masalah kesehatan, termasuk autisme, Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder (ADHD).”Paparan BPA dalam jangka panjang, kata Pandu, dapat menyebabkan gangguan dalam sistem tubuh, termasuk organ reproduksi, penyakit terkait endokrin, gangguan syaraf, dan kanker. Oleh karena itu, menurut dia, negara memiliki tanggung jawab untuk mengeluarkan regulasi yang mengontrol penggunaan senyawa BPA ini.Pandu menambahkan, “Dengan adanya label yang memberikan informasi dan mengedukasi masyarakat… (Pemerintah) mengajak industri supaya bertanggung jawab terhadap kesehatan bangsa ini.” Menurutnya, regulasi semacam itu akan mendorong industri untuk berinovasi menciptakan produk yang aman dan bermutu, dengan fokus pada keamanan konsumen.Pandu menekankan bahwa regulasi ini adalah langkah menuju transparansi industri. Masyarakat akan memahami risiko yang mungkin terjadi, sementara industri akan didorong untuk bertanggung jawab atas produk-produknya. “Dengan demikian, tanggungjawabnya adalah tanggung jawab bersama,” kata Pandu. “Kita memikirkan secara bersama-sama. Kalau kesehatan terjaga, ekonomi akan kembali bangkit. Itu yang paling penting.”BPA adalah salah satu bahan baku pembentuk polikarbonat, jenis plastik keras yang di Indonesia digunakan sebagai bahan kemasan galon air minum. Riset di berbagai negara menunjukkan BPA pada plastik polikarbonat rawan luruh dan berisiko pada kesehatan, termasuk bisa memicu kemandulan dan kanker bila terminum melebihi ambang batas.Sebelumnya, BPOM mengungkap temuan kandungan BPA dalam galon air minum dalam kemasan polikarbonat di enam daerah yang melebihi ambang batas aman, yakni 0,6 bagian per sejuta (ppm) per liter, pada periode 2021-2022. “Datanya memang cenderung mengkhawatirkan, migrasi BPA ada di kisaran 0,06 ppm sampai 0,6 ppm dan bahkan ada yang di atas 0,6 ppm,” kata Aisyah, Direktur Standarisasi Pangan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).Daerah itu adalah Medan, Bandung, Jakarta, Manado, Banda Aceh, dan Aceh Tengah. Di Medan, bahkan ditemukan kandungan BPA dalam air di galon BPA sudah melebihi ambang batas aman, yakni sampai mencapai angka 0,9 ppm per liter.Pemerintah, berencana memperketat ambang batas aman migrasi serta toleransi asupan BPA dalam air minum galon isi ulang. Langkah ini diambil untuk melindungi kesehatan masyarakat serta mengantisipasi gugatan hukum di masa mendatang. Sementara menunggu keputusan regulasi final, masyarakat diimbau untuk lebih berhati-hati dalam mengonsumsi galon air minum bermerek yang menggunakan plastik polikarbonat, dengan memerhatikan kondisi fisik galon tersebut.(*)

Tokoh

Partai

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi