Pasuruan (beritajatim.com) – Destinasi wisata unggulan milik Pemerintah Kabupaten Pasuruan menunjukkan kinerja yang sangat positif dalam mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD). Pada tahun 2024, sektor wisata berhasil melampaui target yang ditetapkan, mencatatkan penerimaan lebih tinggi dari yang diproyeksikan. Hal ini memberikan optimisme bahwa pengelolaan destinasi wisata akan terus memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian daerah.
Kepala Bidang Destinasi di Dinas Pariwisata Kabupaten Pasuruan, Nurusanto, menyampaikan bahwa capaian positif ini merupakan hasil dari peningkatan kunjungan wisatawan ke tiga obyek wisata unggulan yang dikelola oleh pemerintah daerah. “Kami melihat adanya tren positif dari sektor wisata yang dikelola oleh Pemerintah Daerah, sehingga PAD tahun ini bisa tercapai. Namun, masih dibutuhkan inovasi kreatif untuk semakin menarik lebih banyak wisatawan,” kata Nurusanto.
Pada tahun 2024, Dinas Pariwisata Kabupaten Pasuruan menargetkan retribusi wisata sebesar Rp 700 juta. Namun, hingga akhir tahun anggaran, angka yang berhasil dikumpulkan justru melampaui target tersebut dengan total mencapai Rp 886 juta.
Pemandian Alam Banyubiru menjadi penyumbang terbesar pendapatan retribusi wisata, dengan berbagai objek wisata yang dikenakan biaya masuk. “Dominasi pendapatan masih dipegang oleh Pemandian Alam Banyubiru, karena banyaknya objek wisata di sana yang dikenakan retribusi,” ungkap Nurusanto.
Sementara itu, retribusi yang diperoleh dari Danau Ranu Grati dan Gerbang Wisata Baledono tercatat masing-masing sebesar Rp100 juta. Meskipun kontribusi dari kedua lokasi ini lebih kecil, Nurusanto berharap sektor wisata di kedua tempat tersebut dapat terus dikembangkan untuk lebih meningkatkan penerimaan daerah.
Capaian positif pada tahun 2024 ini menjadi pijakan bagi Pemerintah Kabupaten Pasuruan untuk menetapkan target yang lebih ambisius di tahun 2025. Untuk tahun mendatang, target penerimaan retribusi wisata dipatok naik sebesar 10 persen, yakni sebesar Rp770 juta.
Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Pasuruan, Misto Leo Faisal, menekankan pentingnya kreativitas dalam pengelolaan destinasi wisata. Ia berharap agar pengelola destinasi wisata tidak hanya berfokus pada jumlah pengunjung, tetapi juga menciptakan pengalaman berkesan yang akan membuat wisatawan kembali berkunjung. “Pengelolaan yang baik akan meningkatkan jumlah repeat visitors, yang tentunya akan berdampak pada peningkatan PAD,” ujar Misto. [ada/beq]
