Pacitan Mencekam, 10 Sekolah Libur Imbas Pelaku Pembunuhan Berkeliaran

Pacitan Mencekam, 10 Sekolah Libur Imbas Pelaku Pembunuhan Berkeliaran

Pacitan (beritajatim.com) – Sebanyak sepuluh lembaga pendidikan di Desa Temon, Kecamatan Arjosari, Pacitan, diliburkan sementara waktu. Keputusan ini diambil sebagai imbas dari belum tertangkapnya pelaku pembunuhan yang meresahkan warga. Salah satu sekolah yang meliburkan siswanya adalah Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Temon.

“Berdasarkan kesepakatan dengan wali murid, siswa untuk sementara belajar di rumah,” ujar Sumaryani, seorang guru SDN 2 Temon, pada Senin (22/9/2025).

Pantauan di lapangan kondisi suasana sekolah yang sepi dan terkunci rapat. Hanya beberapa guru yang terlihat hadir. Sumaryani mengungkapkan bahwa keputusan ini diambil untuk menghindari risiko, mengingat pelaku pembunuhan, Wawan, masih belum tertangkap. Selain itu, rumah para siswa juga berada jauh dari sekolah dan harus melewati hutan.

“Saat pulang pergi ke sekolah, mereka harus melewati hutan,” jelasnya.

Kekhawatiran siswa semakin meningkat setelah salah satu murid SDN 2 Temon, Arga Novalleky Saputra (11), menjadi korban pembacokan oleh pelaku. Saat ini, Arga masih menjalani perawatan intensif di RSUD dr. Darsono Pacitan.

Kondisi serupa juga terjadi di enam sekolah lain di Kecamatan Arjosari. Para siswa untuk sementara waktu mengikuti pembelajaran secara daring dari rumah masing-masing.

Sekolah yang diliburkan yakni SDN 1 hingga 4 Arjosari, Madrasah ibtidaiyah Guppi Temon, SMP PGRI Arjosari, MTS/MA Darul Huda Arjosari dan Empat Lembaga Paud sebanyak 3 lembaga.

Camat Arjosari, Didik Darmawan, membenarkan bahwa pasca-peristiwa pembunuhan, situasi di desa sempat bergejolak. Bahkan, pelaku dikabarkan mengancam sejumlah warga yang berada di lokasi kejadian.

“Kami mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, namun tetap meningkatkan kewaspadaan. Aparat keamanan bersama warga terus berupaya melakukan pencarian terhadap pelaku,” tegas Didik. (tri/but)