Jakarta –
Ilmuwan China tengah mengembangkan obat berbasis GLP-1 yang saat ini banyak digunakan untuk menurunkan berat badan. Dalam penelitian terbaru, obat tersebut sukses mengatasi berat badan berlebih dan membantu pasien obesitas.
Diberitakan SCMP, lebih dari 60 kandidat obat GLP-1 baru sedang menjalani uji klinis tahap akhir di China, dan kandidat-kandida ini berpotensi bersaing langsung dengan semaglutida dan produk pesaingnya, tirzepatide, yang dikembangkan oleh Eli Lilly dan Ozempic yang berbasis di AS, tambah laporan tersebut. Kedua produk ini mendominasi pasar obat penurun berat badan global.
Pada bulan April, Beijing meluncurkan kampanye manajemen berat badan nasional untuk mengatasi apa yang disebutnya sebagai “ancaman kesehatan masyarakat yang besar”.
Menurut sebuah studi yang ditugaskan oleh Komisi Kesehatan Nasional China, sekitar 34,3 persen orang dewasa mengalami kelebihan berat badan, sementara 16,4 persen lainnya mengalami obesitas pada tahun 2018 – masing-masing naik dari 22,8 persen dan 7,1 persen pada tahun 2002.
Lebih dari 70 persen populasi akan mengalami kelebihan berat badan atau obesitas pada tahun 2030, dan jika masalah ini tidak ditangani secara efektif, hal itu akan menghabiskan 22 persen dari total anggaran perawatan kesehatan nasional, menurut komisi tersebut.
Pada tanggal 27 Juni, Innovent Biologics yang berbasis di provinsi Jiangsu timur mengatakan telah menerima persetujuan regulasi China untuk mazdutide, yang diklaim sebagai yang pertama di dunia yang meniru hormon alami GLP-1 dan glukagon, yang terakhir memainkan peran penting dalam mengatur kadar glukosa darah.
Dengan menggunakan obat yang disuntikkan seminggu sekali, sekitar 610 peserta yang kelebihan berat badan atau obesitas dalam uji klinisnya mencapai penurunan berat badan rata-rata sebesar 14,8 persen pada minggu ke-48, dan pengurangan 80 persen dalam kandungan lemak hati, kata Innovent.
(kna/kna)
