Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Owner ‘Ria Beauty’ Klaim Punya 33 Sertifikasi Kecantikan, IDI Bilang Gini

Owner ‘Ria Beauty’ Klaim Punya 33 Sertifikasi Kecantikan, IDI Bilang Gini

Jakarta

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) ikut menanggapi terkait praktik kecantikan abal-abal. Pihaknya menegaskan sertifikasi kecantikan tak bisa menjadi klaim seseorang bisa melakukan prosedur medis.

“Kalau pembelaannya sudah memiliki sertifikasi, sertifikasi dari mana? Kita harus lihat apakah sertifikasi itu terstandarisasi oleh Kemenkes yang ada di Indonesia, apakah sudah sesuai ketentuan?” kata spesialis dermatologi Dr dr Muji Iswanty,SH,MH,SpDVE dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dalam webinar, Jumat (13/12/2024).

dr Muji juga menyoroti fenomena ‘dokteroid’ dalam dunia kedokteran. Kata dia, ada banyak oknum yang meresahkan, khususnya di dalam dunia estetika, melakukan praktik kedokteran tanpa lisensi medis yang jelas. Jika praktik medis dilakukan tanpa kompetensi, efek samping yang fatal bisa terjadi.

Dermaroller, kata dr Muji, termasuk prosedur medis dan hanya boleh dilakukan oleh dokter berlisensi. Ada risiko perdarahan sampai infeksi dan harus ditangani dengan tepat agar tidak memicu dampak yang tidak diinginkan.

“Nah sekarang dokteroid, dokter-dokteran. Pendidikan medis tidak dijalankan, kolegum tidak ada ada, kompetensi tidak ada,” ucapnya.

Dia meningatkan masyarakat untuk senantiasa kritis dan memeriksa kredensial klinik dan dokter sebelum melakukan prosedur tertentu. Perlu juga memastikan klinik punya izin praktik resmi dan dokter yang menangani memiliki surat praktik dan surat tanda registrasi.

(kna/up)