Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Oknum TNI Beli Brio Bekas Rp 40 Juta, Padahal Segini Harga Pasarannya

Oknum TNI Beli Brio Bekas Rp 40 Juta, Padahal Segini Harga Pasarannya

Jakarta

Kasus penembakan bos rental mobil, IA (48), di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak, dilakukan oleh oknum anggota TNI AL. Oknum aparat berinisial AA itu membeli mobil Honda Brio dari penyewa pertama, tersangka Ajat Supriatna (AS), seharga Rp 40 juta. Waduh, padahal harga Brio yang setara di pasar mobil bekas masih ratusan juta rupiah!

Diketahui Honda Brio tersebut memiliki nomor polisi B 2696 KZO. Menilik dari website Bapenda Jawa Barat, Honda Brio tersebut merupakan Honda Brio kasta tertinggi, yang menggunakan mesin 1.200 cc bertransmisi CVT, dengan warna eksterior Phoenix Orange Pearl Two Tone.

Menilik situs resmi Honda Prospect Motor (HPM), Honda Brio RS 1.2 CVT dibanderol dengan harga Rp 253.100.000 OTR Jakarta. Ini harga barunya yang mulai mepet-mepet dengan mobil Low MPV.

Nah soal harga bekas Brio RS dengan dokumen legalitas yang lengkap dari BPKB dan STNK, mobil itu masih dijual di atas Rp 200 juta untu keluaran tahun 2023.

Tahun yang lebih tua berdampak pada penurunan harga mobil yang lebih murah. Misalnya Brio RS CVT tahun 2019 dengan warna Phoenix Orange, salah satu iklan marketplace Facebook menawarkan harga Rp 178 juta.

Honda Brio RS dibeli oknum TNI Rp 40 Juta, pemilik ditembak

Diberitakan sebelumnya, kasus penembakan oleh oknum anggota TNI AL terjadi di Rest Area KM45, Tol Tangerang-Merak, Jayanti, Kabupaten Tangerang, Banten pada Kamis (2/1) dini hari.

Saat itu pelaku penembakan membawa mobil Honda Brio milik korban yang diduga sudah digelapkan. Namun pelaku bukan sebagai penyewa, melainkan mobil tersebut sudah berpindah tangan. Lewat GPS tracker, korban melacak keberadaan mobilnya yang digelapkan. Korban dan pelaku sempat kejar-kejaran hingga di KM 45 Tol Tangerang-Merak.

Korban mencoba mengadang mobil miliknya yang dibawa pelaku. Saat itulah, pelaku oknum anggota TNI AL melepaskan lima kali tembakan ke arah korban. Bos rental mobil berinisial IA (48) tewas dan satu lainnya berinisial RAB (59) mengalami luka-luka.

Bagaimana mobil sewa berpindahtangan?

Kasus itu dipicu penggelapan mobil rental oleh tersangka Ajat Supriatna (AS).

Ajat menyewa mobil Brio oranye bernopol B-2694-KZO korban lalu menjualnya atau menggelapkannya kepada pria berinisial IS.

“Setelah dia (AS) menyewakan diserahkan kepada saudara IH yang saat ini masih (masuk) DPO (daftar pencarian orang),” kata Irjen Suyudi dalam konferensi pers di Koarmada, Jakarta, Senin (6/1/2025).

IH merupakan sindikat penggelapan mobil sewaan bersama Ajat. Pada klaster kasus penggelapan ini, ada empat orang tersangka yaitu Ajat, IS, IH, dan RM.

Setelah menyewa mobil, Ajat menyerahkan mobil itu kepada IH. Mobil Brio oranye itu nantinya akan dibeli atau berada di tangan oknum anggota TNI AL, Sertu AA.

Polisi menjelaskan IH (DPO) menyerahkan mobil itu kepada RM. Mobil Brio itu lalu dijual RM kepada IS seharga Rp 23 juta.

Sebelum menjual mobil Brio korban ke IS, tersangka RM merusak alat GPS yang terpasang di mobil Brio milik korban. Dari 3 alat GPS yang dipasang, 2 alat GPS dirusak RM hingga menjualnya kepada IS.

Mobil itu kemudian berpindah tangan ke oknum anggota TNI AL, Sertu AA, dengan harga tebus senilai Rp 40 juta. Polisi telah memeriksa 13 orang terkait kasus ini.

“Kemudian dari saudara IH dia menyerahkan lagi ke Saudara RM. RM ini kemudian dijual kepada Saudara IS dengan harga Rp 23 juta. Kemudian dari Saudara RM baru diserahkan atau dijual kepada Saudara AA oknum TNI Angkatan Laut, melalui Saudara SY, harganya sudah naik dinaikin lagi menjadi Rp 40 juta,” katanya.

(riar/lth)