Okky Madasari Jenguk Ahmad Faiz Yusuf di Polres Kediri Kota: Tubuh Bisa Dipenjara, Tapi Pikiran Tidak

Okky Madasari Jenguk Ahmad Faiz Yusuf di Polres Kediri Kota: Tubuh Bisa Dipenjara, Tapi Pikiran Tidak

Kediri (beritajatim.com) – Penulis dan sastrawan ternama Indonesia, Okky Madasari, mengunjungi Polres Kediri Kota, Selasa (14/10/2025), untuk menjenguk Ahmad Faiz Yusuf, pelajar SMA sekaligus penulis muda yang saat ini ditahan.

Dalam kunjungan tersebut, Okky menegaskan bahwa kehadirannya bertujuan memberikan dukungan moral dan semangat menulis bagi Faiz yang dikenal sebagai sosok kritis di dunia literasi.

“Saya datang ke sini tadi khusus untuk memelihara api keberanian Faiz dalam menulis, memelihara daya pikir Faiz. Pikiran kritisnya enggak boleh dibungkam, enggak boleh dihilangkan, dan kemampuan menulisnya harus terus dipelihara,” ujar Okky usai bertemu Faiz di ruang tahanan Polres Kediri Kota.

Menurut Okky, penahanan yang dialami Faiz membuatnya kehilangan keleluasaan untuk menulis karena tidak bisa mengakses laptop. “Penahanan ini membuat Faiz kehilangan keleluasaannya dalam menulis. Dia hanya bisa menulis di kertas, dan tentu saja itu terbatas,” katanya dengan nada prihatin.

Sebagai bentuk dukungan konkret, Okky membawakan enam buku karyanya untuk Faiz, termasuk novel Entrok, Pasung Jiwa, dan 86. Pada halaman depan novel Entrok, Okky menulis pesan menyentuh: “Mereka bisa memenjarakan tubuhmu, tapi tidak pikiran dan keberanianmu.”

Pesan itu, menurutnya, menjadi simbol bahwa semangat literasi tak bisa dibungkam oleh ruang penjara.

Okky juga mendorong Faiz untuk tetap produktif selama masa penahanan. “Saya semangati dia untuk tetap menulis. Misalnya, satu hari satu puisi. Kalau 40 hari penahanan, bisa terkumpul 40 puisi yang nanti bisa dibukukan,” ungkapnya.

Ia memuji Faiz sebagai penulis muda berbakat yang kerap mengkritisi sistem pendidikan nasional. “Tulisan Faiz itu selalu menyuarakan kritik terhadap kurikulum dan cara belajar di sekolah. Pikiran seperti ini masih langka di Indonesia,” tutur Okky.

Okky menambahkan, Faiz adalah pembaca yang mendalam, telah memahami karya-karya besar seperti Albert Camus dan Michel Foucault. “Penahanan ini bukan sekadar menahan tubuh seseorang, tapi juga berpotensi mematikan potensi besar yang dimiliki Indonesia,” tegasnya.

Setelah bertemu langsung, Okky memastikan kondisi fisik dan mental Faiz baik. “Dia tampak lebih kuat, dewasa, dan matang. Saya yakin ini akan menjadi proses yang menguatkannya,” katanya.

Okky juga mengapresiasi Polres Kediri Kota karena tetap menghormati hak-hak Faiz, termasuk memberikan fasilitas agar ia tetap bisa mengikuti ujian sekolah secara daring. “Dia masih aktif ikut try out dan ujian online karena kini kelas 3 SMA,” jelasnya.

Meski demikian, Okky tetap mengkhawatirkan keberlanjutan pendidikan Faiz yang membutuhkan akses kamera dan laptop. Ia menegaskan komitmennya untuk terus memperjuangkan kebebasan dan hak pendidikan Faiz.

“Faiz harus bebas, harus dapat ijazah SMA, dan melanjutkan kuliah. Kalau tidak, dia akan kehilangan hak-hak dasarnya,” pungkas Okky. [nm/suf]