Normalkah Turun Berat Badan karena Stres? Begini Penjelasan Ahli

Normalkah Turun Berat Badan karena Stres? Begini Penjelasan Ahli

JAKARTA – Ketika stres melanda dapat berdampak pada berat badan, ada yang menaik dan ada juga yang menurun. Namun, apakah penurunan berat badan akibat stres adalah hal yang normal terjadi?

Menurut psikolog klinis dan Direktur Behavioral Services di Cleveland Clinic, Kasey Goodpaster, Ph.D, respons tubuh terhadap stres berkaitan dengan mekanisme fight or flight. Ini merupakan respons fisiologis tubuh terhadap ancaman stres.

Saat menghadapi tekanan, tubuh meningkatkan detak jantung, menegangkan otot, dan mempercepat pernapasan. Namun, fungsi tubuh lain seperti pencernaan akan melambat.

“Selama mode fight or flight, fungsi pencernaan menurun sehingga bisa mempengaruhi nafsu makan,” kata Goodpaster, dikutip dari Cleveland Clinic, pada Jumat, 5 September 2025.

Hal tersebut mengakibatkan sebagian orang yang stres mengalami penurunan nafsu makan, sehingga berdampak pada penurunan berat badan. Penurunan berat badan akibat stres ini tidak selalu berbahaya.

Jika penurunan berat badannya dalam fluktuasi kecil dalam periode stres dan kembali normal saat kondiri membaik, maka masih bisa dianggap wajar.

“Biasanya perubahan kurang dari 10 pon (sekitar 4 kilogram) atau sekitar lima persen dari massa tubuh tidak dianggap signifikan secara klinis karena berat badan seseorang memang bisa naik turun secara alami,” jelasnya.

Namun, jika berat badan yang turun saat stres lebih dari lima persen dari massa tubuh selama 6-12 bulan tanpa usaha diet, maka perlu diwaspadai.

Terlebih penurunan terjadi dengan sangat cepat, diikuti dengan gangguan pencernaan, hingga gejala lain seperti sakit kepala hingga kelelahan.

“Metabolisme melambat, tubuh menyimpan lemak, dan mulai menguraikan otot. Ini memang bisa membuat berat badan turun dalam jangka pendek, tetapi justru berbahaya untuk kesehatan,” tambahnya.

Kondisi tersebut sudah memerlukan intervensi profesional. Dianjurkan untuk memeriksakan diri ke dokter untuk mengevaluasi penurunan berat badan tersebut hanya akibat stres atau ada kondisi medis lain yang mendasarinya.

“Dokter bisa membantu mengatasi masalah kesehatan mental, menyesuaikan pengobatan jika ada efek samping, atau memberikan rujukan jika masalahnya terkait kesulitan ekonomi maupun gangguan makan,” pungkas Goodpaster.