Nigeria Ikut Selidiki Indomie Buntut Kasus Zat Pemicu Kanker di Taiwan

4 May 2023, 18:28

Jakarta, CNN Indonesia — Badan Pengawas Obat dan Makanan Nigeria (NAFDAC) tengah menyelidiki mi instan merek Indomie buntut penarikan di Malaysia dan Taiwan karena mengandung zat pemicu kanker, etilen oksida.
Imbas kabar tersebut, NAFDAC bertindak cepat untuk menganalisis sampel produk, termasuk bumbunya. Selain pada Indomie, mereka juga turut memeriksa mi instan lain yang dijual di Nigeria.
Taiwan menemukan kandungan etilen oksida pada Indomie Rasa Ayam Spesial. Temuan sama juga didapat Malaysia. NAFDAC mengklaim produk Indomie rasa tersebut sejatinya tak dijual di Nigeria.

“Masyarakat diinformasikan bahwa mi instan Indomie yang bermasalah (Rasa Ayam Spesial) tidak terdaftar untuk dijual di Nigeria. Penting diketahui mi itu ada dalam Daftar Larangan Impor pemerintah Federal Nigeria, dan oleh karena itu tidak diizinkan untuk diimpor ke Nigeria,” tulis Direktur Jenderal NAFDAC Mojisola Christianah Adeyeye seperti dikutip dari CNN, Kamis (4/5).
Indomie merupakan merek mi instan yang mendominasi pasar Nigeria. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) selaku produsen produk tersebut, mengklaim Indomie dijual ke lebih dari 100 negara.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Taiwan dan Malaysia menarik Indomie Rasa Ayam Spesial dari peredaran setelah diduga mengandung etilen oksida. Zat tersebut ditemukan di bumbu mi instan.

Etilen oksida merupakan senyawa kimia yang terkait dengan limfoma dan leukemia. Kemenkes Taiwan pun meminta para pengecer menarik dua produk ini dari toko-tokonya.
Sementara itu, para importir kedua produk bakal dikenakan denda antara 60 ribu dolar Taiwan atau setara Rp29 juta hingga maksimal 200 juta dolar Taiwan atau setara Rp97 triliun.
Tak lama setelah Taiwan menarik Indomie Rasa Ayam Spesial dari peredaran, Malaysia juga mengambil langkah serupa. Menteri Kesehatan Malaysia Muhammad Radzi Abu Hassan mengonfirmasi kementeriannya menarik Indomie Rasa Ayam Spesial yang diimpor dari Indonesia.
Sementara itu, Direktur ICBP Taufik Wiraatmadja mengatakan semua mi instan yang diproduksi oleh ICBP di Indonesia diproses sesuai dengan standar keamanan pangan yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) maupun ketentuan internasional.

“Mi instan kami telah mendapatkan Sertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI), dan diproduksi di fasilitas produksi bersertifikat berdasarkan standar internasional,” katanya melalui keterangan resmi, Jumat (28/4) lalu.
Ia menjelaskan Indomie telah diekspor ke berbagai negara selama lebih dari 30 tahun. Perusahaan, kata Taufik, selalu memastikan seluruh produknya telah sesuai dengan peraturan dan pedoman keamanan pangan yang berlaku di Indonesia maupun di negara tujuan ekspor.
“Kami tegaskan sesuai dengan keterangan yang dikeluarkan oleh BPOM RI, mi instan Indomie kami aman untuk dikonsumsi,” imbuhnya.
[Gambas:Video CNN]
(mrh/pta)

[Gambas:Video CNN]

Tokoh

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi