Jakarta –
Tubuh seseorang biasanya akan memberikan tanda-tanda sebelum datangnya kematian. Terlebih pada mereka yang berada dalam kondisi kesehatan yang kurang baik, seperti sedang sakit keras.
Dikutip dari WebMD dan Medical News Today, tanda-tanda sebelum ajal menjemput ini bisa dikenali oleh orang-orang di sekitar. Namun, terkadang tanda-tanda ini dianggap sebagai sesuatu yang ‘normal’.
Lantas apa saja tanda-tanda akhir hayat seseorang yang paling umum terjadi?
Mereka yang sudah dekat dengan ajal biasanya akan menjadi kurang aktif, sehingga tubuhnya membutuhkan lebih sedikit energi. Nafsu makan atau minum mungkin akan berkurang terkait kondisi ini.
Bahkan, mungkin seseorang akan benar-benar berhenti makan dan minum, sehingga keluarga atau orang terdekat perlu menjaga agar ‘pasien’ tetap terhidrasi dengan baik.
Sebelum ajal menjemput, seseorang biasanya akan lebih sering untuk tidur. Hal ini membuat orang-orang terdekat bisa berupaya untuk memberikan kenyamanan.
Pendengaran sering kali merupakan indera terakhir yang hilang dari seseorang, jadi terus berbicara kepada mereka dengan suara yang tenang dan pelan dapat memberikan rasa tenang.
Pada hari-hari menjelang kematian seseorang, biasanya mereka akan kehilangan kekuatan ototnya. Otot-otot yang melemah berarti orang tersebut mungkin tidak dapat melakukan tugas-tugas kecil yang sebelumnya dapat dilakukannya.
Perubahan Pada Tanda Vital
Saat seseorang mendekati kematian, ada kemungkinan tanda-tanda vitalnya dapat berubah. Perubahan tersebut meliputi:
Tekanan darah turunPernapasan berubahDetak jantung menjadi lebih cepat, lemah, atau tidak teraturDenyut nadi lemah dan sulit terdeteksi
Pada hari-hari menjelang kematian, sirkulasi darah seseorang akan berkurang, sehingga darah difokuskan pada organ-organ internalnya. Ini berarti sangat sedikit darah yang mengalir ke tangan, kaki, atau tungkai.
Sirkulasi darah yang berkurang berarti kulit orang yang sekarat akan terasa dingin saat disentuh. Kulit mereka mungkin juga tampak pucat atau berbintik-bintik dengan bercak biru dan ungu.
Halusinasi yang terjadi pada mereka yang akan meninggal terkadang bukanlah sesuatu yang aneh. Meskipun hal ini mungkin tampak mengkhawatirkan, penting untuk tidak menimbulkan tekanan tambahan.
Orang-orang terdekat mungkin bisa membantu dengan mengajak bicara dan mengingatkan tentang waktu, apa yang sedang terjadi, dan siapa-siapa saja yang sedang bersamanya.
Saat seseorang sedang sekarat, mereka mungkin menjadi bingung atau linglung pada saat-saat tertentu. Di sini pentingnya orang-orang terdekat untuk terus mengajak bicara dan mungkin bisa memantik ingatannya tentang apa yang sedang terjadi.
(dpy/kna)