Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the acf domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/xcloud.id/public_html/wp-includes/functions.php on line 6121
Ngeri, Sefatal Ini Risiko Nekat Suntik Putih dan Salmon DNA Sendiri di Rumah – Xcloud.id
Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Ngeri, Sefatal Ini Risiko Nekat Suntik Putih dan Salmon DNA Sendiri di Rumah

Ngeri, Sefatal Ini Risiko Nekat Suntik Putih dan Salmon DNA Sendiri di Rumah

Jakarta

Masyarakat Indonesia mulai banyak yang menyadari pentingnya menjaga kesehatan kulit. Saat ini sudah banyak kosmetik dan produk kecantikan lokal dengan harga terjangkau yang bisa didapatkan.

Namun standar kecantikan yang mengidamkan kulit putih dengan instan masih digemari sehingga tren ‘suntik putih’ dan DNA salmon di rumah terus terjadi. Belakangan, Badan Pengawas Obat dan Makanan RI (BPOM) juga mengamankan sejumlah produk kosmetik yang digunakan atau diaplikasikan selayaknya obat dengan menggunakan jarum maupun microneedle (jarum mikro).

“Microneedling, infus, itu harus dilakukan oleh medical provider. Dan setiap klinik juga yang melakukannya bahkan harus punya surat registrasi, surat izin praktek,” kata dermatolog dr Arini Widodo, SpDVE saat ditemui di Gading Serpong, Sabtu (30/11/2024).

Perawatan kecantikan yang menggunakan jarum harus diawasi dan dilakukan oleh dokter untuk meminimalisir risiko pada kulit. Jika dibeli secara bebas, produk tersebut belum tentu aman dan ada risiko jarum suntik yang digunakan tidak steril.

Perawatan kulit seperti DNA salmon juga menurut dr Arini harus dilakukan dengan melihat kondisi pasien. Sebab ada risiko terjadi alergi dan iritasi bahkan reaksi anafilaksis jika dilakukan dengan asal.

“Jarumnya juga apakah steril? Siapa bilang itu sekali buang, kalau bekas orang lain gimana? Orang lain yang sebelumnya ada hepatitis B, ada HIV, how do you know?,” jelas dia.

“Ingat, klinik kecantikan itu bukan salon. Jadi ada prosedur medis yang serius. Kita assesment, diagnosis dan lain-lain itu musti tepat,” tandasnya.

(kna/kna)

Merangkum Semua Peristiwa