Jakarta –
Seorang pejabat pertahanan sipil Suriah mengumumkan temuan mayat-mayat tak dikenal dan sisa-sisa jasad di gudang obat-obatan, pinggiran kota Damaskus. Tim relawan penyelamat atau White Helmets mengidentifikasi gudang yang dipenuhi obat itu sekitar 50 meter dari Sayyida Zeinab, tempat yang dihormati umat muslim syiah.
Daerah pinggiran Sayyida Zeinab di Damaskus Selatan merupakan basis pejuang pro-Iran termasuk kelompok militan Hizbullah Lebanon, sebelum pemberontak merebut Damaskus pada 8 Desember.
“Kami menerima laporan tentang keberadaan mayat, tulang, dan bau busuk di tempat itu,” kata petugas White Helmets Ammar al-Salmo kepada AFP.
“Di gudang itu, kami menemukan ruangan berpendingin berisi mayat-mayat yang membusuk,” kata Salmo, seraya menambahkan bahwa beberapa kondisi mayat menunjukkan sudah meninggal lebih dari satu setengah tahun sebelumnya.
Tulang-tulang manusia juga berserakan di tanah dan diperkirakan ada sekitar 20 korban.
AFP mendokumentasikan orang-orang bersetelan putih kemudian memindahkan mayat dan sisa-sisa jasad dalam kantong hitam, serta menaruhnya ke truk.
Menurut Salmo, nomor ditulis pada kantong-kantong tempat mayat-mayat tak dikenal tersebut dan akan melanjutkan proses tes DNA.
“Kami akan menentukan usia para korban dan mencoba menemukan keluarga mereka,” tukas Salmo.
AFP tidak dapat memastikan secara independen alasan keberadaan sisa-sisa jasad atau identitas jasad-jasad itu.
Sejak Presiden Suriah Bashar Al Assad digulingkan, sejumlah kuburan massal telah ditemukan di negara itu. Nasib puluhan ribu tahanan dan orang-orang hilang tetap menjadi salah satu bagian paling mengerikan dari konflik Suriah, telah merenggut lebih dari 500.000 jiwa.
Pada 2022, pemantau Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia memperkirakan lebih dari 100.000 orang telah tewas di penjara, sebagian besar akibat penyiksaan, sejak perang dimulai.
(naf/kna)