Jakarta: Nilai tukar rupiah akhir-akhir ini terasa makin ringkih, apalagi kalau dibandingkan dengan dolar Amerika Serikat (AS).
Nah, salah satu penyebab yang bisa bikin rupiah makin lemah datang dari kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump, yang dikenal dengan sebutan Reciprocal Tariff alias tarif resiprokal.
Pada penutupan perdagangan kemarin, mengacu data Bloomberg, rupiah berada di posisi Rp16.652,5 per dolar. Sedangkan berdasarkan Yahoo Finance, rupiah berada di level Rp16.554 per USD.
Apa sih sebenarnya dampak dari melemahnya rupiah? Dan kenapa kebijakan tarif Trump bisa bikin rupiah kepanasan? kita akan siman di artikel ini.
Apa itu kebijakan tarif resiprokal?
Kebijakan tarif resiprokal adalah aturan perdagangan yang intinya jika negara lain memberlakukan tarif tinggi pada barang dari AS, maka AS akan melakukan hal yang sama terhadap barang dari negara tersebut.
Kebijakan ini bisa bikin harga barang-barang impor di AS termasuk dari negara berkembang seperti Indonesia jadi lebih mahal. Efek dominonya? Bisa memicu inflasi di AS.
Kenapa inflasi di AS bisa bikin rupiah melemah?
Melansir Antara, Sabtu, 5 April 2025, menurut Ekonom Indef Fadhil Hasan, inflasi di AS bisa bikin bank sentral mereka, alias The Fed, menaikkan suku bunga.
Kalau suku bunga di AS naik, maka investor global cenderung lari ke aset-aset yang lebih aman dan menguntungkan, seperti obligasi pemerintah AS. Akibatnya, modal yang tadinya parkir di negara berkembang kayak Indonesia bakal keluar alias terjadi capital outflow.
“Untungnya kan sekarang ini kita masih libur, sehingga kita belum mengetahui secara persis setelah adanya kebijakan ini, dalam short term itu gimana dampaknya terhadap nilai tukar rupiah itu, walaupun kemarin kita mengetahui bahwa memang ada sedikit pelemahan, walaupun kemudian katanya kemarin itu ada sedikit menguat kembali,” ucap dia.
Kalau rupiah melemah, apa dampaknya buat kita?
Beberapa hal yang kamu harus ketahui jika rupiah terus melemah:
Harga barang impor naik
Gadget, barang elektronik, bahkan bahan baku industri yang diimpor bakal makin mahal.
BBM bisa ikut naik
Karena Indonesia masih impor minyak, pelemahan rupiah bisa bikin biaya impor BBM naik, dan ini bisa bikin harga jual BBM di dalam negeri ikut naik.
Utang pemerintah dan swasta membengkak
Utang dalam dolar otomatis jadi lebih mahal saat dibayar dengan rupiah yang nilainya turun.
Bisa picu inflasi domestik
Barang-barang kebutuhan sehari-hari yang ikut naik harganya bisa bikin inflasi melonjak.
Tertekan dari segala arah
Fiskal, defisit anggaran, hingga neraca perdagangan bisa kena imbas. Ekonomi bisa makin berat kalau tidak diantisipasi dengan baik.
Kebijakan ekonomi global, sekilas terlihat jauh, tapi dampaknya bisa terasa sampai ke kantong kita. Melemahnya rupiah itu bukan sekadar angka tapi menyangkut daya beli, biaya hidup, hingga nasib utang negara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id
(ANN)