Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Negara ASEAN Tak akan Balas Tarif Mahal Donald Trump, Kenapa? – Page 3

Negara ASEAN Tak akan Balas Tarif Mahal Donald Trump, Kenapa? – Page 3

Bagi Indonesia, perlu penyesuaian perjanjian dagang itu karena ada beberapa poin yang tak lagi relevan.

“Indonesia dan Malaysia akan mendorong yang namanya Trade Investment, TIFA karena kita, TIFA sendiri secara bilateral ditandatangan di tahun 1996 dan banyak isunya sudah tidak relevan lagi. Sehingga kita akan mendorong berbagai kebijakan itu masuk dalam TIFA,” jelas dia.

“Jadi kita mengambil jalur yang sama. Kita akan mengambil jalur negosiasi. Jadi jalurnya yang kita samakan kemudian mekanisme, TIFA-nya kita samakan,” tandas Menko Airlangga.

Vietnam-Thailand Kena Tarif AS Lebih Besar

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan ada sejumlah negara Asia Tenggara yang terkena tarif impor ke Amerika Serikat lebih tinggi dari Indonesia. Dia turut melihat peluang dari kondisi itu.

Diketahui, produk asal Indonesia dikenakan tarif 32 persen. Adapun, kisaran tarif bea masuk baru ke Amerika Serikat (AS) bagi negara Asia Tenggara berkisar 10-49 persen.

“Nah sebetulnya pengenaan terhadap negara-negara ASEAN juga relatif lebih tinggi dari kita yaitu Vietnam, Kamboja, kemudian juga Thailand. Yang lebih rendah dari kita adalah Malaysia, kemudian Filipina, dan Singapura,” kata Airlangga dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (7/4/2025).

Rinciannya, Kamboja dikenakan tarif 49 persen, Laos terkena 48 persen, Vietnam terkena 46 persen, Myanmar terkena 44 persen, dan Thailand terkena 36 persen.

 

Merangkum Semua Peristiwa