Bisnis.com, JAKARTA – NASA menemukan tanda-tanda pernah adanya kehidupan di Planet Mars. Sebuah rover (wahana antariksa) Perseverance milik NASA mungkin telah menemukan bukti kehidupan mikroba purba di Planet Merah.
Rover tersebut telah mengumpulkan sampel dari sebuah lembah sungai kering purba di Kawah Jezero, yang telah dieksplorasi sejak Februari 2021 hingga akhir 2024. Selama menjelajah, kamera Perseverance menangkap bintik-bintik berwarna seperti macan tutul yang akhirnya mengarah pada penemuan sampel.
Dilansir dari CNET pada Senin (15/9/2025), sampel yang dinamakan “Sapphire Canyon” yang diambil dari batu bernama “Cheyava Falls” yang terletak di Kawah Jezero, kawasan bekas aliran sungai kering kuno. Sampel tersebut memiliki tanda biosignature atau kehidupan alien kuno. Hal ini menjadi bukti bahwa kehidupan mikroba pernah ada di Mars.
Mars Zaman Purba, Ada Kehidupan Kuno?
Hari ini Mars adalah planet yang dingin, kering, tandus, keras, dan radioaktif. Tetapi dalam sejarah kunonya, Mars jauh lebih hangat dan basah, dan mungkin pernah layak huni.
“Lingkungan permukaan Mars saat ini tidak ramah bagi kehidupan ….. Namun, jika kita menemukan Mars memang pernah terdapat kehidupan di masa lalu, hal itu akan meningkatkan kemungkinan bahwa beberapa bentuk kehidupan telah bertahan hingga saat ini di habitat bawah permukaan.” ujar Dr. Becky McCauley Rench, Ilmuwan Program Astrobiologi NASA.
Dr. Becky juga mengungkapkan alasan kenapa NASA mencari tanda kehidupan di Planet Mars.
“Apakah kita sendirian di alam semesta adalah salah satu pertanyaan paling penting yang harus dijawab oleh NASA.” sambungnya.
Rover yang meneliti Mars telah menemukan aliran sungai dan danau yang mengering di Kawah Jezero, menunjukkan bahwa air, bahan penting untuk kehidupan seperti yang kita kenal, pernah mengalir di Planet Merah.
Menemukan bukti konkret bahwa kehidupan memang pernah ada di Mars, bagaimanapun, hingga saat ini masih sulit ditemukan.
“Identifikasi tanda kehidupan potensial di Planet Merah adalah penemuan yang revolusioner, dan akan memperluas pemahaman kita tentang Mars,” kata Administrator NASA. (Stefanus Bintang)
