Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Napak Tilas Bareng Wahyu Hidayat di Peringatan HUT ke 110 Kota Malang

Napak Tilas Bareng Wahyu Hidayat di Peringatan HUT ke 110 Kota Malang

Malang(beritajatim.com) – Napak tilas menjadi serangkaian perayaan hari ulang tahun ke 110 Kota Malang. Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat mengajak kepala perangkat daerah untuk mengingat kembali jejak sejarah di Kota Malang dengan mengunjungi sejumlah bangunan peninggalan era kolonial.

Napak tilas semakin kental dengan nuansa tempo dulu karena Wahyu Hidayat dan sejumlah kepala OPD naik bemo roda 3 pada Senin, (1/4/2024). 6 tempat yang dikunjungi, yaitu Stasiun Kotabaru, Gedung KNPI, Kantor Bank Indonesia, KPPN, Alun-alun Merdeka, dan Gedung Kesenian Gajayana.

Dengan napak tilas Wahyu ingin mengenang kembali sejarah-sejarah lama Kota Malang. Dia mengaku menerima, banyak pencerahan usai napak tilas.

“Tujuan utamanya tentu dalam memperingati HUT Kota Malang, ASN dan masyarakat harus mengetahui sejarah yang sebenarnya. Jadi lebih pas kalau merayakan dengan tahu bagaimana cerita sejarah Kota Malang yang sebenarnya,” ujar Wahyu.

Wahyu lantas menceritakan saat mengunjungi Kantor Bank Indonesia dan KPPN. Dirinya menyimpulkan ada keterkaitan erat cerita sejarah yang dia dapatkan dengan asal usul hari ulang tahun Kota Malang tanggal 1 April.

“Banyak informasi yang saya dapatkan, tadi disana (Kantor BI dan KPPN) ceritanya punya keterkaitan, dan ada hubungannya dengan dipilihnya tanggal 1 April sebagai hari ulang tahun Kota Malang, “ujar Wahyu.

Wahyu juga mengamati saat di KPPN ada pegawai yang menggunakan pakaian Kolonial di peringatan HUT Kota Malang ini.

“Tadi saat di KPPN, ada pegawai yang mengenakan pakaian kolonial, dan ada benarnya karena 1904 ini Kota Malang kan ada di masa penjajahan bukan lagi masa kerajaan, nah fakta ini juga perlu untuk diketahui oleh semuanya,” ujar Wahyu.

Selain itu, Wahyu juga sedikit bernostalgia dengan Gedung Kesenian Gajayana yang dipilih sebagai lokasi terakhir napak tilas. Wahyu mengatakan gedung yang punya sejarah ini perlu untuk dihidupkan lagi. Karena itu Wahyu menggagas rencananya resepsi HUT Kota Malang yang ke 110 ini nantinya bisa ditempatkan di gedung yang dulu bernama Cendrawasih ini.

“Saya menikmati jadi seperti bernostalgia dengan masa kecil dulu, nah termasuk gedung kesenian ini. Dulu kan banyak pertunjukan kesenian disini, tapi sekarang sudah tidak pernah digunakan, padahal gedung ini punya sejarah. Rencananya nanti resepsi HUT akan dilaksanakan disini, harapannya gedung ini bisa seperti dulu lagi,” ujar Wahyu.

Wahyu berharap napak tilas dilakukan secara berkelanjutan. Katanya, masyarakat perlu mengetahui cerita Kota Malang ini agar kecintaannya kepada Kota Malang ini semakin besar. Tujuannya mensukseskan program dan kebijakan pembangunan di Kota Malang.

“Harapannya hal ini (Napak tilas) bisa terus dilanjutkan. Semakin tahu sejarah Kota Malang, mudah-mudahan kecintaan masyarakat terus bertambah. Dan kecintaan itu bisa diwujudkan dengan ikut mensukseskan program dan kebijakan pembangunan Pemerintah Kota Malang,” ujar Wahyu. (luc/ted)