Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Musrenbang GEDSI Kota Kediri 2025: Wujudkan Pembangunan Berkeadilan untuk Kelompok Rentan

Musrenbang GEDSI Kota Kediri 2025: Wujudkan Pembangunan Berkeadilan untuk Kelompok Rentan

Kediri (beritajatim.com) – Sebagai bentuk komitmen Pemerintah Kota Kediri dalam mewujudkan pembangunan yang berkeadilan bagi kelompok perempuan, penyandang disabilitas, anak-anak, dan kelompok inklusif, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Kediri menyelenggarakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Tematik Gender, Disabilitas, dan Inklusi Sosial (GEDSI) pada Senin (24/2/2025). Mengangkat tema Menyatukan Aspirasi, Mewujudkan Inklusi, kegiatan tersebut berlangsung di Ruang Joyoboyo, Balai Kota Kediri.

Musrenbang GEDSI bertujuan memperkuat partisipasi aktif kelompok rentan dalam perencanaan pembangunan serta memastikan bahwa program dan kebijakan yang dihasilkan mampu mengakomodasi kebutuhan mereka secara adil dan proporsional. Kepala Bappeda Kota Kediri, Chevy Ning Suyudi, menegaskan pentingnya pendekatan ini dalam proses pembangunan daerah.

Musrenbang GEDSI: Wadah Aspirasi untuk Pembangunan Inklusif

“Sesuai arahan pemerintah pusat, semua proses perencanaan pembangunan harus mempertimbangkan perspektif gender, perlindungan anak, dan inklusi sosial. Untuk itu, Musrenbang GEDSI ini menjadi sarana pendekatan yang lebih inklusif dan partisipatif untuk memastikan setiap kelompok masyarakat mendapatkan kesempatan yang setara dalam perencanaan pembangunan daerah,” ungkap Chevy Ning Suyudi melalui sambungan telepon.

Musrenbang GEDSI menghadirkan pemateri dari widyaiswara BPSDM dan fasilitator PUG/KLA Provinsi Jawa Timur, Arie Cahyono. Kegiatan ini juga melibatkan berbagai pihak, termasuk Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, Lembaga Perlindungan Anak (LPA), Asosiasi Perusahaan Sahabat Anak Indonesia (APSAI), perwakilan media, serta perwakilan kelompok GEDSI dari berbagai latar belakang.

Dengan kontribusi dan keterlibatan berbagai pihak tersebut, Chevy berharap Musrenbang GEDSI dapat menjadi forum strategis dalam mengidentifikasi isu-isu prioritas, menyusun rekomendasi kebijakan, serta mengusulkan program yang lebih berpihak pada kelompok rentan.

Kolaborasi Multi-Pihak untuk Pembangunan yang Inklusif

“Adanya pendekatan tematik ini diharapkan pembangunan daerah dapat berjalan lebih inklusif dan responsif terhadap berbagai kondisi sosial yang ada di masyarakat. Memperkuat kolaborasi multi-pihak melalui sinergi antara pemerintah, masyarakat, dunia usaha, dan media dalam upaya mewujudkan pembangunan yang inklusif,” harapnya.

Chevy juga berharap para peserta dapat menyuarakan ide dan gagasan mereka untuk memperbaiki implementasi kebijakan Kota Layak Anak dan Pengarusutamaan Gender (PUG) di Kota Kediri.

Usulan Musrenbang Tematik GEDSI 2025

Dalam kesempatan ini, sejumlah usulan Musrenbang Tematik GEDSI Kota Kediri Tahun 2025 disampaikan, antara lain:

Fasilitasi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Anak sebagai wadah kegiatan positif guna mengantisipasi kekerasan berbasis digital.

Pelatihan khusus bagi Perempuan Kepala Keluarga (PEKA).

Perluasan pelatihan kerja untuk menyediakan tenaga kerja siap pakai bagi penyandang disabilitas.

Penyediaan juru bahasa isyarat bagi penyandang disabilitas pada forum resmi pemerintah.

Penyelenggaraan Sekolah Lansia Tangguh (Selantang) di setiap kelurahan.

“Hasil Musrenbang GEDSI ini akan menjadi salah satu materi pembahasan Forum Perangkat Daerah dalam rangka penyusunan RKPD Kota Kediri Tahun 2026,” tutup Chevy Ning Suyudi. [nm/beq]

Merangkum Semua Peristiwa