Muhammadiyah Dukung Pendekatan Gereja untuk Bebaskan Pilot Susi Air dari OPM

29 February 2024, 9:18

TEMPO.CO, Jakarta – Sekretaris Jenderal PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti mendukung upaya pemerintah Indonesia yang mengedepankan langkah persuasif untuk membebaskan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, yang disandera Organisasi Papua Merdeka (OPM).Salah satu upaya yang ditempuh pemerintah melalui pendekatan tokoh agama dan masyarakat di Papua. Menurut Abdul, upaya itu tepat lantaran mayoritas masyarakat Papua merupakan pemeluk agama Kristen dan Katolik.
“Kami setuju itu dan semua pendekatan yang peaceful, pendekatan yang damai, yang tidak mengedepankan pendekatan militer, saya kira lebih bisa diterima oleh masyarakat Papua,” kata Abdul Mu’ti saat ditemui di kantor PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu malam, 28 Februari 2024.Dengan latar belakang itu, pendekatan melalui unsur keagamaan, yakni gereja dianggap akan lebih mudah diterima masyarakat, khususnya para anggota kelompok criminal bersenjata Papua yang menyandera pilot.Dengan pendekatan tersebut, lanjut Abdul, pilot bisa diselamatkan dan pertumpahan darah di Tanah Papua pun bisa dihindari.Upaya pembebasan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, belakangan gencar dibahas kembali. Topik ini dibahas dalam pertemuan antara Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin dan PM Selandia Baru Christopher Luxon di Speaker Lounge New Zealand, Gedung Parlemen Selandia Baru, Selasa sore kemarin.“Saya sampaikan menggunakan tokoh adat dan gereja di Papua yang kita gunakan, dan beliau (Luxon) sangat mengapresiasi,” ucap Ma’ruf Amin dalam keterangan tertulisnya.Sementara di dalam negeri, Menko Polhukam RI Hadi Tjahjanto mengatakan telah bertemu dengan tiga tokoh asal Nduga, Papua, yang juga membicarakan upaya membebaskan pilot Philip Mark Mehrtens melalui pendekatan gereja.Iklan

“Mereka tiga tokoh asal Nduga juga ingin membantu, terutama dengan pendekatan gereja yang bisa membantu supaya pilot Philip Merthens ini bisa segera dibebaskan,” kata Hadi saat ditemui di kantor PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat.Pendekatan gereja dipilih lantaran mayoritas warga di Papua menganut agama Kristen dan Katolik. Melalui pendekatan gereja, pihaknya dapat dengan mudah melakukan pendekatan kepada para penyandera untuk membebaskan pilot tersebut.Hadi pun tidak menjelaskan secara teknis metode pendekatan gereja yang dimaksud. Dia hanya menjelaskan bahwa hal tersebut baru berupa rencana yang belum direalisasikan.”Ini baru tingkat pembicaraan saja dan mudah-mudahan dari situ mereka juga bisa melakukan tindakan-tindakan di lapangan,” kata Hadi.Pilot pesawat Susi Air Phillip Mark Mehrtens disandera KKB pimpinan Egianus Kogoya sejak tanggal 7 Februari 2023 sesaat setelah mendaratkan pesawatnya di Lapangan Terbang Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.Pesawat yang dikemudikan pilot asal Selandia Baru itu kemudian dibakar oleh KKB pimpinan Egianus Kogoya.Pilihan Editor: Isu Sensitif, Wapres Ma’ruf Amin Minta Opsi Pelibatan Asing di Pembebasan Pilot Susi Air Dipikirkan Ulang

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi