Motif Ekonomi dan Sakit Hati, Pemuda Sidoarjo Dibunuh di Hutan Jombang

Motif Ekonomi dan Sakit Hati, Pemuda Sidoarjo Dibunuh di Hutan Jombang

Jombang (bertajatim.com) – Kasus pembunuhan terhadap MF (19), warga Katerungan, Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo, akhirnya terungkap. Polisi mengungkap bahwa motif di balik kejadian tragis ini adalah ekonomi yang dibalut dengan dendam pribadi. Para pelaku berencana menghabisi nyawa korban demi menguasai hartanya.

Kasatreskrim Polres Jombang, AKP Margono Suhendra, menjelaskan bahwa dalang dari pembunuhan ini adalah AS (23), warga Jombang. AS menyimpan dendam kepada MF lantaran korban diduga telah melakukan pelecehan terhadap kekasihnya. Berawal dari kejadian itu, AS pun menyusun rencana pembunuhan dengan melibatkan lima orang lainnya.

Korban pertama kali berkenalan dengan seorang wanita melalui media sosial Facebook. Kemudian, MF bermain ke rumah kos tempat para pelaku biasa berkumpul di Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Di sana, mereka menggelar pesta minuman keras. Pada saat pesta berlangsung, korban diduga melakukan pelecehan terhadap teman wanita mereka yang ternyata memiliki hubungan dekat dengan AS.

“Sehingga ada sakit hati dari pelaku. Selain itu juga ada keinginan menguasai harta korban. Karena saat itu korban membawa HP dan sepeda motor Yamaha N-Max. Itu hari Rabu (15/1/2025),” ungkap Margono, Jumat (31/1/2025).

AS kemudian berkoordinasi dengan dua rekannya, AR (24) asal Lumajang dan HM (20) asal Kediri, untuk merancang eksekusi tanpa menimbulkan banyak darah. Mereka pun meminta bantuan tiga pelaku lainnya, yakni MR (17), RG (18), dan KS (17), yang merupakan warga Jombang, untuk mencarikan lokasi yang sepi.

Setelah mempertimbangkan beberapa tempat, akhirnya mereka memilih hutan di Desa Marmoyo, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang, sebagai lokasi pembunuhan. Rencana itu mereka jalankan pada Sabtu (18/1/2025).

Pada hari kejadian, korban bertemu kembali dengan para pelaku. Mereka mengulangi pesta minuman keras di hutan Kabuh. Di tengah pesta, MF dikhianati oleh rekan-rekan barunya. Ia dicekik menggunakan sarung hingga kehabisan napas, lalu dipukul menggunakan batu hingga tak bernyawa. Jasadnya ditemukan keesokan harinya, Minggu (19/1/2025), dalam kondisi mengenaskan.

“Seluruh pelaku sudah kita amankan. Kami juga menyita motor korban yang belum sempat dijual. Sedangkan HP milik korban sudah dijual, namun berhasil kita amankan di tangan penadah berinisial M,” pungkas Margono. [suf]