Jakarta –
Berbeda dengan pom bensin, keberadaan pom listrik (SPKLU) di Indonesia masih sangat terbatas. Lantas, ketika mobil listrik habis daya di tengah perjalanan, bolehkah kita mendereknya?
Ichsan Arya Putra selaku Product Training PT Sokonindo Automobile (Seres Indonesia) mengatakan, mobil listrik yang kehabisan daya di tengah perjalanan boleh diderek. Namun, ada sejumlah catatan yang harus diperhatikan.
“Mobil listrik diderek sebenarnya tidak masalah, selama yang diderek itu (di area) roda yang mendekat ke motor listrik tidak berputar. Misal Seres E1 kan penggerak roda belakang, kalau diderek, ban belakang yang diangkat,” ujar Ichsan saat ditemui di BSD City, Tangerang Selatan.
Mobil listrik habis baterai, boleh diderek nggak? Foto: Septian Farhan Nurhuda / detikOto
Meski tak masalah diderek, namun lebih baik lagi ‘digendong’ atau diangkat secara utuh menggunakan truk flatbed. Hal tersebut untuk mencegah terjadinya masalah kelistrikan di kendaraan. Lebih lagi, kata dia, perjalanan yang ditempuh cukup jauh.
“Tapi idealnya digendong, karena kalau diderek lebih dari 3 km dan roda berputar, ada hubungannya ke motor listrik. Nah, motor listrik kalau tidak dapat power dari baterai, dia jadi generator. Pas jadi generator, listriknya mau dibuang ke mana? Kan mati,” tuturnya.
Ichsan menyarankan, pemilik mobil listrik segera melakukan pengecasan sebelum daya benar-benar habis. Hal tersebut, kata dia, demi memperpanjang masa pakai baterai.
Test drive Seres E1. Foto: Septian Farhan Nurhuda / detikOto
Khusus di mobil listrik Seres E1, ketika daya baterainya melemah, akan ada peringatan-peringatan yang muncul di kendaraan. Selain itu, sistem juga akan melakukan penyesuaian secara berkala.
“Jadi di Seres, karena kita di brosur nulis SOC-nya 10-90 persen, maka aba-aba baterai habis itu kita munculkan dari lima persen,” terangnya.
“Kalau sudah dekat lima persen, AC akan dimatikan, kalau masih didiamkan juga, nanti kecepatan akan berkurang dan dikunci di 20 km/jam. Kemudian muncul indikator kura-kura. Kalau itu diabaikan lagi, baru nol persen. Mobil mati,” kata dia menambahkan.
(sfn/rgr)