Bisnis.com, JAKARTA – PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) atau Mitratel menuntaskan proses akuisisi PT Ultra Mandiri Telekomunikasi (UMT) yang merupakan anak usaha PT PP Infrastruktur.
Melalui akuisisi ini, Mitratel berupaya mendorong pemerataan akses telekomunikasi dan peningkatan kualitas jaringan internet di Tanah Air, seiring dengan hadirnya aset jaringan fiber baru di Sumatra hingga Bali.
Mitratel mendapat tambahan serat optik baru sepanjang 8.101 kilometer dan billable length (pendapatan dari aset yang dapat ditagih) sepanjang 12.524 kilometer lewat akuisisi ini. Tidak hanya itu, Mitratel juga berpeluang memperoleh tambahan pendapatan, mengingat serat optik UMT telah digunakan oleh operator seluler seperti Indosat dan XL Axiata.
Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko menjelaskan akuisisi ini juga bernilai strategis dalam memperkuat ekosistem bisnis menara telekomunikasi dan meningkatkan penguasaan pangsa pasar Mitratel dalam bisnis Fiber To The Tower (FTTH).
“Aset fiber yang kami akuisisi ini lokasinya tersebar di Sumatera, Jawa dan Bali. Hal ini sejalan dengan arah ekspansi industri telekomunikasi di masa depan dalam rangka menyongsong era implementasi teknologi 5G serta menyasar sejumlah daerah pertumbuhan ekonomi baru,” kata Teddy, dikutip Kamis (5/12/2024).
Dengan adanya tambahan 8.101 Km fiber dari aksi korporasi ini, Mitratel kini memiliki jaringan fiber lebih dari 47.800km. Per akhir September 2024, Mitratel memiliki 39.714km fiber optik. Berdasarkan jumlah tersebut, 56% aset fiber optik tercatat berada di luar pulau Jawa dan 44% berada di pulau Jawa.
“Mitratel akan terus melakukan ekspansi secara selektif bukan hanya di bisnis menara namun juga di bidang fiber optik dan jasa penunjang lainnya,” tegas Teddy.
Dalam laporan keuangan kuartal III/2024, Mitratel membukukan pendapatan dari bisnis fiber sebesar Rp274 miliar atau tumbuh 89,5% dari tahun sebelumnya dan mengkontribusi sebesar 4% dari total pendapatan Mitratel. Teddy memastikan setelah transaksi ini kontribusi pendapatan dari bisnis fiber akan terus meningkat.
“Pendapatan bisnis fiber Mitratel hingga 9 bulan pertama tahun 2024, yang tumbuh hampir 90% YoY, merupakan perkembangan yang sangat menggembirakan. Ke depan kami akan fokus mengembangkan bisnis fiber ini dengan program monetisasi asset,” kata Teddy.