Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Mitratel (MTEL) Cetak Laba Bersih Rp2,11 Triliun, Naik 4,8% YoY

Mitratel (MTEL) Cetak Laba Bersih Rp2,11 Triliun, Naik 4,8% YoY

Bisnis.com, JAKARTA — PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel (MTEL) membukukan laba bersih Rp2,11 triliun atau naik 4,8% pada 2024 dibandingkan dengan 2023.

Pencapaian tersebut menandakan strategi ekspansi bisnis ekosistem menara secara organik dan inorganik hingga pengelolaan biaya secara lebih efisien, membuahkan hasil positif. 

Dari sisi topline, Mitratel berhasil membukukan pendapatan Rp9,31 triliun pada  2024 tumbuh 7,2% year on year/YoY. Bisnis penyewaan menara atau tower leasing masih menjadi penyumbang terbesar pendapatan perseroan dengan nilai Rp7,63 triliun, atau tumbuh 6,9% YoY. Sementara itu, pendapatan dari segmen fiber optic juga terus bertumbuh dengan mencatatkan pendapatan

sebesar Rp486 miliar atau meningkat 64,3% dari tahun sebelumnya.

Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko (Teddy) mengatakan pencapaian tahun 2024 tidak lepas dari ekspansi Mitratel dalam menambah portofolio aset, terutama di luar

Jawa. Strategi tersebut sejalan dengan rencana bisnis perusahaan operator seluler yang tengah menggelar ekspansi keluar Jawa, baik untuk memperluas coverage, pangsa pasar

hingga meningkatkan kualitas koneksi internet di rural area.

“Di saat yang sama, kami terus mengoptimalkan aset produktif dan memperbanyak penggunaan teknologi digital dalam operasional bisnis. Strategi ini bukan hanya membuat bisnis model kami makin efisien,  juga meningkatkan experience pelanggan,” kata lelaki yang akrab disapa Tedd, dikutip Kamis (27/3/2025).

Dia juga mengatakan bahwa kombinasi antara pertumbuhan pendapatan, optimalisasi aset dan pengelolaan biaya membuat EBITDA Margin perusahaa makin baik. 

Masyarakat menerima panggilan telepon dekat menara telekomunikasi

Teddy menjelaskan, Mitratel akan terus memperkuat posisinya sebagai mitra strategis operator seluler dalam melakukan efisiensi sekaligus membantu mereka ekspansi ke sejumlah wilayah baru pusat pertumbuhan ekonomi.

“Portofolio menara dan fiber kami tersebar merata di seluruh Indonesia. Jaringan infrastruktur yang kami miliki akan memudahkan para operator seluler untuk memperdalam penetrasi pasar dan mengembangkan bisnis, terutama di area rural,” katanya.

Efektivitas Operasional dan Ekspansi Luar Jawa

Kinerja keuangan Mitratel yang solid dapat tercapai berkat kinerja operasional yang baik. Pada 2024, Mitratel berhasil menambah 1.390 menara sehingga saat ini memiliki 39.404 menara, atau meningkat 3,7% dari akhir tahun sebelumnya. Menempatkan Mitratel Perusahaan Infrastruktur Telekomunikasi terbesar di Asia Tenggara dari sisi jumlah kepemilikan menara.

Di tengah tren konsolidasi, Mitratel terus mencatatkan kenaikan jumlah kolokasi dari 19.395 pada  2023 menjadi 20.464 tenant pada  2024, atau meningkat 5,5%. Sehingga jumlah tenant juga bertumbuh 4,3% dari 57.409 menjadi 59.868 tenant. Peningkatan ini berdampak pada tenancy ratio yang berada di level 1,52x. Kontribusi bisnis di luar Jawa tercermin pada pertumbuhan tenant sebesar 5%, lebih tinggi dibandingkan di Jawa yang pertumbuhannya sebesar 3%.

Mitratel juga berhasil mengimbangi kenaikan dengan pengelolaan biaya yang lebih efisien. Mitratel  menjaga efektivitas operasional dengan mencatatkan beban operasional Rp1,6 triliun, turun 5,2% dari posisi yang sama tahun lalu senilai Rp1,7 triliun. Alhasil, perseroan mampu menghasilkan EBITDA senilai Rp7,69 triliun atau naik 10,2%. Margin EBITDA pun makin baik dari 80,4% pada 2023 menjadi 82,7% pada 2024. 

Dampak Merger XL-Smartfren …

Merangkum Semua Peristiwa