Bisnis.com, JAKARTA – PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) atau Mitratel terbuka untuk bertumbuh dengan organik maupun anorganik pada 2025. Anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. itu terus melihat peluang untuk tumbuh lewat akuisisi.
Pada September 2024, beredar kabar bahwa DigitalBridge Group Inc., perusahaan infrastruktur digital yang berbasis di Amerika Serikat, akan melepas sebagian atau seluruh aset EdgePoint Infrastructure, unit bisnis mereka di Asia Tenggara.
EdgePoint merupakan pemegang saham di balik PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk. (CENT) untuk pasar Indonesia.
DigitalBridge bekerja sama dengan penasihat keuangan untuk melakukan kajian strategis yang bisa menghasilkan transaksi penjualan EdgePoint.
Perusahaan diperkirakan mengincar valuasi hingga US$4 miliar (sekitar Rp61,64 triliun) untuk aset bisnis menara telekomunikasi ini pada saat itu.
Adapun salah satu pembeli potensial jika aktivitas tersebut terjadi adalah Mitratel menurut sumber anonim.
Mengenai hal tersebut, Direktur Investasi dan Corporate Secretary Mitratel Hendra Purnama mengatakan pihaknya terbuka dalam segala hal bentuk peluang akuisisi menara maupun serat optik..
“Ke depan, Kami terbuka untuk setiap peluang yang ada baik mengakuisisi menara ataupun fiber optik,” kata Hendra kepada Bisnis, Selasa (31/24/2024).
Hendra menuturkan, pihaknya selalu terbuka tentang setiap rencana yang akan menambah kekuatan bisnis dari MTEL pada tahun 2025.
“Strategi ini memungkinkan kami bertumbuh secara berkelanjutan dan tetap menjaga efisiensi guna mendukung transformasi digital di Indonesia,” ucapnya.
Merujuk pada laporan info memo Mitratel, Selasa (5/11/2024), pada kuartal III/2024 laba yang dibukukan Mitratel tercatat sebesar Rp1,53 triliun atau bertambah Rp102 miliar secara tahunan atau naik 7,1% YoY.
Sementara itu pada kuartal III/2023, laba Mitratel sebesar Rp1,43 triliun atau bertambah Rp203 miliar atau naik 16,6% secara tahunan.
Mitratel dalam jalur meningkatkan rasio penyewa per menara (tenant ratio) pada tahun ini. Mitratel menargetkan rasio operator penyewa menara perusahaan atau tenancy ratio pada tahun ini mencapai 1,56x.
Jumlah tersebut meningkatkan sekitar 0,5 basis points (bps) dibandingkan dengan 2023 yang sebesar 1,51x. Mitratel optimistis dapat mencapai target tersebut seiring dengan jumlah menara yang terus bertambah.