Menteri Trenggono Mau Buka Ekspor Benih Lobster ke Vietnam

10 January 2024, 18:36

Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Kelautan dan Perikanan (MenKP) Sakti Wahyu Trenggono berencana membuka keran ekspor benih lobster atau benur dengan menggaet Vietnam. Namun demikian, rencana pembukaan ekspor benih lobster ini masih tengah dikaji dan nantinya bakal ada syarat yang harus dipenuhi Vietnam untuk bisa mendapatkan benih lobster secara legal dari Indonesia.
“Langkah terbaik kita berikan ruang kepada investor yang ada di Vietnam untuk melakukan budi daya di Indonesia. ‘Sudahlah kamu budi daya dulu di Indonesia, kalau kamu melakukan budi daya di Indonesia, kemudian kita bisa melihat, kebutuhan BBL (benih lobster) di sana kita bisa penuhi, tapi syaratnya mesti bayar secara resmi ke pemerintah Indonesia,” ungkap Trenggono dalam Konferensi Pers Outlook & Program Prioritas Sektor Kelautan dan Perikanan, Rabu (10/1/2024).

Trenggono memberikan contoh perhitungan, jika Indonesia bisa memenuhi kebutuhan bibit lobster ke Vietnam sebanyak 300 juta bibit, dengan harga Rp5.000 per bibit saja, maka Indonesia sudah bisa meraup untung hingga Rp1,5 triliun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“(Nilai) Rp1,5 triliun itu jadi PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak). Itu manfaatnya besar gak? Besar,” ujarnya.
Kemudian, dengan adanya investor dari Vietnam yang melakukan budi daya di Indonesia, menurutnya, itu akan membentuk multiplier effect.
“Karena dia akan membangun supply chain. Jadi bagaimana penyiapan pakan, tenaga kerja dan sebagainya,” tukasnya.

Foto: Petani lobster air tawar menunjukkan lobster siap jual di tempat budidaya lobster air tawar BFC Mini Farm di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan, Kamis (7/8/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Petani lobster air tawar menunjukkan lobster siap jual di tempat budidaya lobster air tawar BFC Mini Farm di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan, Kamis (7/8/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Namun, Trenggono membantah apabila ada yang mengatakan mekanisme kerja sama tersebut merupakan sebuah transfer teknologi. Menurutnya, itu merupakan transfer etos kerja, yang mana sekarang ini Indonesia masih belum memiliki etos kerja seperti yang dimiliki Vietnam.
“Jadi, apakah akan dibuka ekspor BBL? bagi saya adalah nilai manfaat dari sumber daya alam kelautan yang dia bisa memberikan sumbangsih untuk kepentingan bangsa dan negara melalui negara saya akan lakukan, dengan cara yang resmi ya,” tutur dia.
“Poinnya, dia bisa investasi di sini, lalu kita bisa menerima PNBP untuk negara, dan multiplier nya pertumbuhan, karena ujungnya yang besar-besar dari sini. Jadi kita bisa meraih juga pertumbuhan dari ekspor BBL,” lanjutnya.
Trenggono menekankan, Vietnam merupakan negara yang tidak memiliki benih lobster, namun dengan benih lobster yang didapatinya secara ilegal dari Indonesia, nilai ekspor lobster Vietnam ke China mencapai US$2,5 miliar. Sedangkan Indonesia baru hanya US$ 10 juta dan paling banyak US$ 20 juta per tahun.
“Vietnam itu tidak ada BBL. BBL itu hanya memijah di daerah Indonesia. (Nilai ekspor BBL) kita cuma US$10 juta – US$20 juta per tahun, sedangkan mereka (Vietnam) bisa US$2,5 miliar. Ya sedih lah,” kata Trenggono.

Namun, Trenggono masih belum bisa kasih tanggal pastinya kapan keran ekspor benih lobster ke Vietnam akan dibuka.
“Saya sih pengennya tahun lalu, tapi prosesnya panjang, payung hukumnya harus jelas dan betul saya bisa mendapat nilai manfaat untuk negara. Saya targetin akhir bulan ini sudah bisa selesai,” pungkasnya.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

RI Bisa Kaya Raya Hanya dari Ikan, Ini Buktinya

(wur)

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi