Bisnis.com, JAKARTA – Menteri BUMN Erick Thohir menyebutkan konsolidasi PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA), PT Pelita Air Service dan PT Citilink Indonesia masuk dalam roadmap dan ditargetkan rampung dalam enam bulan ke depan.
Erick Thohir mengatakan konsolidasi maskapai BUMN ini dilakukan dengan memperhatikan sinergi restrukturisasi dan ekosistem industri penerbangan.
“Ini [konsolidasi] bagian roadmap yang 6 bulan ke depan. Ya ini [selesai] 6 bulan,” kata Erick di Kementerian BUMN, Kamis (2/1/2025).
ET juga mengklaim jika seluruh layanan tiap maskapai akan tetap berjalan karena menggunakan mekanisme B2B.
Pada pemberitaan Bisnis sebelumnya, Erick Thohir memberikan kabar terbaru mengenai perkembangan penggabungan usaha atau merger perusahaan-perusahaan BUMN.
Erick menyebut salah satu ide yang juga muncul adalah mengkonsolidasikan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) dengan maskapai lain. Erick menuturkan merger BUMN ini akan dibahas pada rapat pimpinan pekan depan bersama dengan wakil menteri BUMN. Erick menuturkan pihaknya akan terus mengefisiensikan BUMN yang ada.
“Saya baru akan rapatkan di Rapim minggu depan, sama wamen semua, dan progress-nya nanti akan kami ajukan ke bapak presiden,” ujar Erick di Jakarta, Rabu (1/1/2025).
Erick juga menjelaskan masih akan mengkaji BUMN mana yang akan lebih dulu dimerger. Menurut Erick, pihaknya masih memerlukan pendalaman dari merger tersebut.
Diketahui, Garuda Indonesia mencatatkan pertumbuhan jumlah penumpang menjadi sebanyak 11,53 juta penumpang sepanjang semester I/2024, naik sebesar 27,40% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Perinciannya adalah penumpang pesawat Garuda Indonesia sebanyak 5,27 juta naik 45,17% serta pesawat Citilink sebanyak 6,27 juta atau naik 15,49%.
Garuda Indonesia secara bertahap berhasil mengimplementasikan sejumlah langkah strategis optimalisasi kinerja baik dari aspek layanan dan aspek operasional, termasuk menghadirkan rangkaian inisiatif yang dapat meningkatkan performa kinerja Perusahaan