Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Mensos Risma Berikan Harapan Baru untuk Anak-Anak Yatim di Sinjai

Mensos Risma Berikan Harapan Baru untuk Anak-Anak Yatim di Sinjai

Sinjai (beritajatim.com) –  Menteri Sosial (Mensos) Risma berinisiatif memberikan harapan baru bagi lima bersaudara yatim yang tinggal dalam kondisi prasejahtera di Desa Gunung Perak, Kecamatan Sinjai Barat, Kabupaten Sinjai.

Pada Senin (1/4), Mensos Risma melakukan kunjungan ke rumah sederhana berdinding kayu dan beratap seng yang menjadi tempat tinggal lima bersaudara tersebut. Dalam kunjungannya, Mensos Risma menawarkan kesempatan bagi mereka untuk merasakan kehidupan yang lebih baik di Makassar.

Mensos Risma mengajak Nadia, kakak tertua dari lima bersaudara tersebut, untuk bekerja di tempatnya dan mengajak adik-adiknya untuk pindah sekolah ke Makassar. “Kamu mau ikut saya ke Makassar ya? Kakak (Nadia) kerja di tempat saya. Nanti adik-adik pindah sekolah ya? Di sana banyak teman, bisa belajar apa saja,” ujar Mensos Risma.

Lima bersaudara tersebut tinggal bersama nenek mereka yang sudah sakit-sakitan. Nadia (20) merantau di Makassar sebagai penjaga toko sedangkan ibu mereka saat ini bekerja di Kalimantan dan telah memiliki keluarga baru. Meski Nadia dan ibu mereka kerap mengirimkan hasil kerjanya, namun kadang uang kiriman tersebut tidak mencukupi karena pekerjaan Nadia pun tidak menentu.

Mensos Risma terus memberikan semangat kepada anak-anak tersebut agar mereka bisa meraih kesuksesan di masa depan. “Saat ibu seusia kamu, ibu tinggal dengan banyak anak yatim. Kini mereka ada yang jadi dokter, jadi kepala dinas PU, kepala kantor agama. Jadi bisa. Tidak ada yang ga bisa. Dah, ayo bisa ya, harus semangat,” ujar Mensos Risma.

Tidak hanya lima bersaudara tersebut, Mensos Risma juga menemui Ardi (23) dan Rezky (13), kakak beradik yang hidup sebatang kara di Desa Saotengah, Kecamatan Sinjai Tengah, Kabupaten Sinjai. Mensos Risma membujuk Ardi agar mau bekerja di balai Kemensos yang ada di Makassar dan akan menanggung biaya hidupnya.

Namun, Ardi awalnya ragu menerima tawaran tersebut karena takut akan tinggal jauh dari adiknya. Mensos Risma pun meyakinkan keduanya akan dibawa ke Makassar, terlebih lagi Rezky yang belum pernah merasakan bangku sekolah formal.

Dengan bantuan pihak desa, akhirnya Rezky pun setuju untuk turut serta ke Makassar. Mendengar persetujuan Rezky, Mensos Risma pun tersenyum lega. “Saya nggak bisa tidur kalau mereka masih tinggal di sini, kepikiran,” ungkap Mensos Risma. [ian]