Pembahasan itu dibahas Menko Polhukam bersama dengan Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Natsir dan Sekretaris Jenderal PP Muhammadiyah Abdul Muti secara tertutup.
“Kita tahu Muhammadiyah ini organisasi kemasyarakatan yang bernapaskan Islam dan memiliki peran yang sangat penting untuk menjaga keharmonisan di lingkungan masyarakat,” kata Hadi kepada awak media di Kantor PP Muhammadiyah, Jakarta Pusat.
Baca juga : Hari Pertama usai Dilantik, Menkopolhukam Hadi Tjahjanto Sambangi PBNU
“Apalagi kita baru saja melaksanakan pesta demokrasi. Harapan kami dengan merangkul PP Muhammadiyah, bisa menjaga kondisi seperti ini hingga nanti terpilihnya presiden dan wakil presiden di bulan oktober,” tambah Hadi.
Hadi berharap Muhammadiyah bisa ikut membantu untuk mendamaikan dan membuat suasana pasca pemilu lebih kondusif.
“Sebelum pemilu peran PP Muhammadiyah bisa menjaga kondisi aman dan damai terus berlangsung. Seperti itu saja sudah sangat mendukung situasi kami sampai saat ini,” pungkas Hadi. Baca juga : Lima Poin Pernyataan PP Muhammadiyah terkait Pemilu 2024
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PP Muhammadiyah Abdul Muti mengatakan Muhammadiyah selalu bersedia untuk untuk menjaga keamanan dan persatuan bangsa.
“Iya, kami bicara persoalan nasional, situasi politik nasional pasca pemilu lalu. Kami mendapatkan banyak informasi bahwa secara umum, situasinya kondusif dan ada persoalan yang mungkin perlu diselesaikan. Saya kira itu hal wajar yang memegang bagian dari hak politik semua warga negara,” kata Abdul Muti. (Z-8)
