Menkeu Purbaya Temui Kepala BGN untuk Cek Penyerapan Anggaran MBG Nasional 26 September 2025

Menkeu Purbaya Temui Kepala BGN untuk Cek Penyerapan Anggaran MBG
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        26 September 2025

Menkeu Purbaya Temui Kepala BGN untuk Cek Penyerapan Anggaran MBG
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mendatangi kantor Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana di Gedung BGN, Jakarta Pusat, Jumat (26/9/2025).
Pantauan Kompas.com di lokasi, Dadan menyambut langsung kedatangan Purbaya di depan halaman Gedung BGN.
Purbaya dan Dadan langsung berkelakar satu sama lain ketika bertemu.
“Ada makan bergizi gratis enggak?” ujar Purbaya.
“Ada lengkap di atas,” jawab Dadan.
Saat ditanya mengenai tujuan kedatangannya, Purbaya mengeklaim ingin melihat BGN lebih dalam.
Dia juga mengaku akan mengecek penyerapan anggaran BGN untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG).
“Saya mau lihat BGN seperti apa, saya mau belajar. Saya mau lihat penyerapannya seperti apa. Kalau bisa bantu, bantu,” kata Purbaya.
“Kalau enggak bisa, ya sudah,” sambungnya sambil tertawa.
Dia pun mengaku tidak tahu apakah betul serapan anggaran MBG masih rendah saat ini.
“Enggak tahu, nanti saya mau lihat seperti apa. Tapi beliau sudah punya program yang bagus, jadi kita enggak usah khawatir,” imbuh Purbaya.
Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan bakal mengalihkan anggaran program Makan Bergizi Gratis (MBG) ke program lain, termasuk program bantuan pangan beras 10 kg, jika tidak terserap dengan baik.
“Saya akan alihkan ke tempat lain yang lebih siap atau ke masyarakat, seperti perluasan bantuan yang 2 kali 10 kilogram beras,” kata Purbaya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (19/9/2025).
Hal ini dikatakannya menyusul rencana patroli ke sejumlah kementerian/lembaga untuk memonitor penyerapan anggaran.
Purbaya menyampaikan bahwa pengalihan anggaran bisa membuat durasi pemberian bantuan pangan beras lebih panjang.
Sebab, sejauh ini, pemerintah baru resmi memberi perpanjangan bantuan pangan beras selama dua bulan ke depan pada Oktober-November 2025.
“Kan bisa diperpanjang ke situ kalau memang enggak bisa diserap,” ucap dia.
Ia pun menyatakan bahwa kebijakan ini sejatinya bukan untuk menegur Badan Gizi Nasional (BGN), melainkan untuk membantu penyerapan.
Jika BGN mampu menyerap dengan baik, hal itu akan jauh lebih baik.
“Bukan negur, kita membantu. Kita bantu secepatnya, tapi kalau enggak bisa juga, kita ambil duitnya. Kan gitu fair, kan. Daripada nganggur duitnya, kan saya bayar bunga juga,” tuturnya.
“Tapi kalau memang bisa diserap, kan bagus. Jadi saya enggak negur, tapi saya mendukung. Tapi kalau enggak jalan, saya ambil duitnya,” imbuh Purbaya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.