JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan, saat Presiden Prabowo Subianto mulai menjalankan program populis, seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) hingga Sekolah Rakyat, banyak menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat.
Akan tetapi, menurut Purbaya, program tersebut justru bisa menciptakan stabilitas nasional dinamis.
“Ketika Pak Prabowo jalankan kebijakan MBG, apalagi populis-populis, sekolah rakyat, semuanya ribut, kan. Pasti ada yang protes buang-buang duit buat makan, gitu. Kalau pandangan saya beda, itu adalah salah satu upaya dari pemerataan manfaat pembangunan. Itu akan menciptakan stabilitas nasional dinamis,” ujar Purbaya di Jakarta Convention Center, Kamis, 9 Oktober.
Meski begitu, kata Purbaya, untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi tinggi, kebijakan dan program tersebut saja tidak cukup, diperlukan juga upaya-upaya lainnya.
“Jadi, kalau saya lihat dia (Presiden Prabowo) menjalankan pemerataan manfaat dan stabilitas nasional dinamis itu. Jadi, seperti langkah dewa mabok, tapi nggak mabok-mabok amat,” kata dia.
Dalam paparan Purbaya, untuk mencapai strategi tersebut bisa diupayakan dengan berbagai program. Antara lain, reformasi ekonomi sosialis, yakni liberasi pertanian, kawasan ekonomi khusus untuk Foreign Direct Investment (FDI).
Kemudian, prioritas sektor strategis, yakni elektronik, baja, otomotif dan semikonduktor. Berikutnya, melakukan transformasi manufaktur high-tech (Huawei, BYD, EV).
Selanjutnya, melakukan integrasi perdagangan global dan FDI-Driven Manufacturing, reformasi kelembagaan yakni dengan modernisasi institusi dan reformasi BUMN untuk meningkatkan efisiensi. Terakhir, liberasi pertanian, perdagangan dan jasa.
