Menjelang Libur Natal dan Tahun Baru, Pengamat Wanti-wanti Kecelakaan di Perlintasan Sebidang

10 December 2023, 15:00

TEMPO.CO, Jakarta – Pengamat transportasi Djoko Setijowarno mengingatkan mobilitas orang semakin bertambah di akhir tahun ini atau periode libur Natal dan tahun baru (Nataru), termasuk di perlintasan sebidang. “Kecelakaan maut di pelintasan sebidang terus berulang,” kata Djoko lewat keterangan resminya pada Sabtu malam, 9 Desember 2023.Djoko lantas mengutip data KAI, pada 2023 ada 3.693 lokasi perlintasan sebidang. Rinciannya, perlintasan dijaga sebanyak 1.598 lokasi (dijaga jalan jembatan 466 lokasi, dijaga operasi 490 lokasi, dijaga Dishub 291 lokasi, dijaga masyarakat 351 lokasi), sedangkan perlintasan tidak dijaga sebanyak 2.095 lokasi (perlintasan resmi tidak dijaga 1.132 lokasi dan liar 963 lokasi).Menurut catatan KAI selama 2018 hingga 19 November 2023, ada 1.934 kejadian kecelakaan di perlintasan sebidang. Sebanyak 1.667 kejadian atau 86,2 persen terjadi di perlintasan sebidang yang tidak dijaga. Sisanya sebanyak 267 kejadian atau 13,8 persen terjadi di perlintasan sebidang yang terjaga.Adapun korban jiwa selama periode tersebut adalah 1.409 jiwa. Jumlah korban meninggal dunia sebanyak 502 jiwa (35,6 persen), korban luka berat 458 jiwa (32,5 persen), dan korban luka ringan 449 jiwa (31,9 persen).Dalam rentang waktu itu, sebanyak 1.934 kendaraan terlibat kecelakaan di perlintasan sebidang. Rinciannya, motor sebanyak 1.148 kendaraan (59,3 persen) dan kendaraan roda 4 atau lebih sebanyak 786 kendaraan (40,7 persen). “Nampaknya, tahun 2023 memegang rekor tertinggi korban kecelakaan dibanding tahun sebelumya,” ucap Djoko.Iklan

Dia mengatakan, tahun belum berakhir, tapi sudah 289 kendaraan terlibat kecelakaan. Ini terdiri dari motor sebanyak 172 kendaraan (59,5 persen) dan kendaraan roda 4 atau lebih sebanyak 117 kendaraan (40,5 persen).”Akhir-akhir ini banyak kejadian kecelakaan di perlintasan sebidang pada malam hari, dan lokasi berada di perdesaan,” tutur Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat ini.Oleh karena itu, Djoko meminta pemerintah pusat dan daerah menutup perlintasan sebidang yang rawan kecelakaan. Selain itu, pemerintah juga bisa menyediakan jalan layang atau underpass agar pengendara tidak melintasi perlintasan sebidang lagi. Djoko juga menyarankan agar perlintasan sebidang dijaga selama 24 jam, tidak bisa hanya pada jam tertentu saja. Jika tidak ada penjaga, kata dia, sebaiknya jalur perlintasan sebidang itu ditutup dengan palang.Pilihan Editor: Libur Natal Tahun Baru, PT KAI Minta Pengendara Waspadai 111 Perlintasan Sebidang

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Kab/Kota

Provinsi

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi