Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi mengatakan pola mudik transportasi umum Lebaran 2025 mengalami pergeseran salah satunya disebabkan oleh kebijakan work from anywhere (WFA) dan kebijakan tiket pesawat murah.
Menhub Dudy mengatakan kebijakan WFA memengaruhi pemudik dalam pemilihan tanggal dan momentum lonjakan permintaan serta pembelian tiket. Dudy menyebut ada pergeseran tren pemudik namun dia tidak merincikan jumlah pemudiknya.
“Nanti kita simpulkan. Di Pulau Jawa, ada pergeseran ke [moda] kereta, tapi nanti angkanya kita harus lihat dulu semuanya setelah ini selesai,” kata Dudy di Bandara Soekarno – Hatta, Kamis (27/3/2025).
Dudy mengaminkan pemberian diskon tiket pesawat dan kebijakan WFA mempengaruhi jumlah penumpang dan puncak arus mudik di seluruh moda transportasi umum. Meski demikian, Dudy mengklaim pergerakan jumlah pemudik saat ini masih sesuai dengan survei Kemenhub.
Adapun, pada transportasi udara, Kemenhub memproyeksikan puncak arus mudik dengan moda angkutan udara akan terjadi H-3 Lebaran, Jumat (28/3/2025) dengan prediksi penumpang mencapai 750.000 di seluruh bandara.
Dudy Purwagandhi mengatakan proyeksi puncak arus mudik untuk angkutan udara akan terjadi H-3 Lebaran. Dudy mengklaim saat ini kapasitas bandara disebut dapat menampung para pemudik.
“Besok memang puncak [arus mudik], tapi kan semuanya yang datang sesuai dengan tiketnya, Jadi kita nggak terlalu khawatir,” kata Dudy di Bandara Internasional Bandara Soekarno-Hatta, Kamis (27/3/2025).
Senada, Plt. Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Lukman F. Laisa menyebutkan pada puncak arus mudik besok, jumlah penumpang dapat mencapai 750.000 jiwa di seluruh bandara. Sementara untuk Bandara Soekarno-Hatta sendiri penumpang diprediksi mencapai 222.000 pemudik.
“Kita [prediksi] untuk Soetta itu 222.000 penumpang. Kalau seluruhnya [bandara] 750.000,” kata dia.